associationofmuslimworld

Siapa yang tak menginginkan punya berat badan ideal? Banyak orang yang berlomba-lomba melakukan apapun agar berat badan impian mereka tercapai. Dimulai dari minum obat pelangsing, mengurangi porsi makan, hingga diet ekstrim, semua dilakukan agar bisa menurunkan berat badan.  Tapi, tahukah Kamu? Tidak semuanya aman dilakukan karena akan berdampak langsung pada kesehatan tubuh. Buang pikiran dari kepala kita tentang bagaimana cara menurunkan berat badan dengan cepat terlebih sampai mengonsumsi obat-obatan. Sebenarnya cara sederhana seperti berikut ini bisa dicoba. Mungkin hasilnya memang tidak instan, tapi konsistensi bisa membuktikannya. Selain mudah, tentunya juga aman. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.  1. Rutin Mengonsumsi Buah dan Sayuran Segar Cara ini paling sederhana dilakukan. Kita hanya perlu merubah pola makan Kita. Kurangi kebiasaan asal mengonsumsi makanan. Ganti dengan makanan rendah kalori . Misalnya sayur-sayuran hijau yang meliputi bayam, kangkung, dan sawi, cukup

Ada tiga buah buku dalam paket Trilogi Positive Parenting yang wajib dibaca oleh semua parents pembelajar. Iyes, karena kita adalah murid, kita adalah guru, dan kita selamanya pembelajar.  Orang tua pembelajar yang mau berbenah guna membangun ketahanan keluarga yang merupakan pintu gerbang utama ketahanan Bangsa. Wah berat nih prolognya. Hmm dibawa santai yuuk. Bukunya seru banget nih buat dibaca semua orang tua. Buku I Membasuh Luka Pengasuhan Buku II Ayah Tangguh Buku III Membayar Utang Pengasuhan Review kali ini dimulai dari Buku Membasuh Luka Pengasuhan sebagai langkah awal menuju positive parenting. Buku ini sebaiknya dibaca terlebih dahulu sebelum membaca buku berikutnya. Buku ini meski bermanfaat bagi setiap orang tua (ayah dan ibu), namun memiliki pendekatan dari sisi seorang Ibu.  Iyes, Bunda... Yuk baca buku ini untuk membasuh luka pengasuhanmu.  Buku bernuansa pink yang ditulis secara ringan, runut, dan dipenuhi dengan kalimat-kalimat yang penuh energi positif, quote-quote,

Nyeri di kaki sudah sering saya rasakan sejak lama. Biasanya jika kecapekan, terlalu banyak berdiri atau terlalu lama berjalan kaki rasa nyeri makin terasa. Rasa nyeri ini sekian lama saya abaikan. Saya pikir hal yang wajar saja. Terlebih aktivitas saya yang menggunakan public transportation ke kantor menggunakan Commuter Line menjadi pemicu utama nyeri di sepanjang kaki.  Bayangkan meski saya hanya harus berdiri sekitar 45 menit di dalam kereta, tapi jika dihitung keseluruhan mulai dari saya sampai di Stasiun, menunggu kereta datang, berdiri di kereta, lalu ngantri di tapping out di stasiun tujuan Palmerah lanjut jalan kaki ke gedung di mana saya bekerja. Dulu saya juga biasakan naik tangga ke lantai 6.  Belum lagi sejak subuh hingga berangkat saya di dapur masak dan menyiapkan makanan sambil berdiri. Jadi selama ini saya menganggap sebagai sebuah konsekuensi saja. Gak mau dianggap manja sih hahaha. Mengatasi hal ini saya memang kemudian rajin massage. Jika rasanya b

Saat perubahan bukan lagi sebuah pilihan, beradaptasilah! Tiga bulan terakhir ini rasanya perubahan sedemikian dinamis. Berbagai informasi berseliweran di mana-mana. Semua bermula sejak kita dipaksa berkenalan dengan Corona yang kemudian disebut sebagai Covid 19. Pada awal masa pandemi kita diminta tenang dan santuy menghadapi Corona. Saat di mana-mana angka kasus Covid 19 semakin meningkat, kita kemudian diminta sedemkian ketat menjaga diri lewat social distancing dan berbagai protokol kesehatan. Lanjut dengan kebijakan lockdown di beberapa daerah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Belum resmi berakhir masa PSBB di beberapa daerah, kini sudah digulirkan kembali wacana baru " New Normal" . Saat curva menunjukkan angka kasus Covid 19 belum mengalami penurunan, kita diminta bersiap-siap dengan kenormalan atau kewajaran baru. Riweuh ya? Pastinya, tapi inilah fakta yang harus kita semua hadapi. Kita semua hampir di seluruh belahan dunia. Yes, we are globally changed. 

Apa kabar Sahabat Mom of Trio? semoga sehat semua ya. Untuk saudara-saudara muslimku semoga kondisi pandemi ini gak mengurangi kekhusyukan dan kenikmatan kita menjalani puasa ramadan ya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu bulan mulia ini. Baca: Tips menyambut ramadan dalam kondisi pandemi covid-19 Yuk tetap semangat dan positif thinking, bahkan saat harus diuji dengan kondisi yang cukup bikin deg-degan kayak anak yang tiba-tiba sakit. Iyes, sekitar seminggu yang lalu, kami diuji dengan sakitnya Ka Zaha. Si tengah dari Trio's yang usianya baru saja melewati 11 tahun bulan ini. MasyaAllah, siapa coba yang gak deg-degan yaa. Mengantisipasi penyebaran Covid-19  dengan menjaga anak-anak tetap sehat dan menjaga kebersihan selama #dirumahaja lumayan demanding ya. Apalagi kemarin itu, tiba-tiba Ka Zaha mengeluh badannya sakit semua dan mendadak panas. Mukanya tampak pucat dan lemas gitu. Padahal kalau urusan makan, anaknya lumayan suka makan meski badannya kecil. Anak-anak saya

Beredar beragam resep minuman herbal yang dipercaya bisa menjaga daya tahan tubuh menghadapi virus terutama Covid 19. Empon-empon yang paling sering disebut-sebut. Viral dung. Bahan bahan baku pembuatannya sempat langka di pasar tradisional, diborong sama yang panic buying, plus jadi mahal deh harganya. Nah kalau 3 jenis minuman herbal yang mau saya share ini sebetulnya bukan pertama kali saya buat keluarga. Udah sering juga saya buatkan bahkan kayak honey lomen itu mah udah hampir tiap hari sih untuk bantu jaga daya tahan tubuh. Nah semenjak musim wabah Covid 19 memang saya makin rajin bikin. Alhamdulillah bantu banget sih buat kesehatan kami sekeluarga. Ketika pertama kali gerakan social distancing dilaunching dan kemudian kami para pekerja terutama PNS diarahkan untuk Work From Home saya baru saja pulang dinas dari Lombok. Selama di hotel masih banyak bule-bule yang menginap di sana. Bahkan di hari terakhir, saat breakfast saya lihat ada rombongan turis Chinese juga baru datang. We

Assalamualaikum... Apa kabar Mommies? Sehat-sehat semua? Anak-anak juga semoga selalu sehat ya.  Amiin. Sudah beberapa bulan ini cuaca bikin kita siaga terus ya Moms. Hujan gak berhenti beberapa hari, panas sebentar hujan lagi. Dalam kondisi kayak gini, mau gak mau daya tahan tubuh kita diuji juga ya. Anak-anak dan bahkan saya sendiripun kadang ngedrop meski kemudian segera pulih lagi. Gak sampai harus beristirahat di Rumah Sakit. Memang kondisi lagi menuntut kita buat terus siaga jaga daya tahan tubuh nih. Tiap hari ada aja teman sekelas anak-anak yang sakit. Ganti-gantian aja gitu. Baca:  Tips Working Mom Jaga Kehangatan Keluarga MasyaAllah, yang gak kalah mencemaskan adalah sang virus Covid-19 yang ternyata sudah memasuki tanah air dan menginfkesi suadara kita di tanah air. Naah makin challenging aja nih tugas Moms. Bukan hanya dengan siaga mengedukasi tanpa bosan agar anak-anak jaga kebersihan dengan selalu rajin-rajin cuci tangan pakai sabun dengan benar, atau menggunakan hand san