Alhamdulillah, Gejala Rematik di Kaki Reda Berkat Citronella Essential Oil
Bayangkan meski saya hanya harus berdiri sekitar 45 menit di dalam kereta, tapi jika dihitung keseluruhan mulai dari saya sampai di Stasiun, menunggu kereta datang, berdiri di kereta, lalu ngantri di tapping out di stasiun tujuan Palmerah lanjut jalan kaki ke gedung di mana saya bekerja. Dulu saya juga biasakan naik tangga ke lantai 6. Belum lagi sejak subuh hingga berangkat saya di dapur masak dan menyiapkan makanan sambil berdiri. Jadi selama ini saya menganggap sebagai sebuah konsekuensi saja. Gak mau dianggap manja sih hahaha.
Mengatasi hal ini saya memang kemudian rajin massage. Jika rasanya badan termasuk kaki sudah sedemikian kaku, nyeri, bahkan kadang disertai rasa cenat cenut di beberapa titik, terutama telapak kaki, saya bakal telpon Mbah Pijit atau Go Massage. Jadi jatuhnya rutin juga sih pijat urut ini. Saya memang menghindari obat kimia, sebisa mungkin.
Baca: Review Go Massage
Saya juga koleksi berbagai minyak urut/oles seperti minyak akar lawang, minyak tawon, minyak gandapura, dan sejenisnya. Jiyaa ga keren amat koleksinya. Kalau dinas ke daerah, biasanya salah satu oleh-oleh wajib ya berbagai minyak ini. Selain buat sendiri biasanya sengaja saya beli banyak untuk Mimi, Mertua, dan Juga Bude As yang kerja di rumah. Hmm baru sadar ternyata aku satu grup sama mereka yang sepuh untuk urusan perminyakan.
Setahun belakangan saya mulai merasa makin terganggu dengan nyeri di kaki. Kaki saya terlihat jauh lebih besar dari sebelumnya. Saya pikir karena berat badan saya naik. Tapi rasa nyeri makin mengganggu. Naik turun tangga terasa lebih berat. Untuk rukuk, gerakan hendak sujud, dan bangun dari sujud, saya merasa kaki menjadi berat dan nyeri yang luar biasa. Sampai saya harus menggunakan tangan terlebih dahulu untuk turun sujud dan menyanggah dengan tangan saat bangun dari sujud. Lagi-lagi saya mengabaikan begitu saja dan menganggap hal yang harus diterima.
Saya mencoba mencari tahu sebenarnya ada apa dengan nyeri di kaki ini. Saya sudah sempat cek darah lengkap untuk tahu apakah ada kolesterol atau mungkin asam urat. Tapi kalau lihat hasil terakhir sih tampaknya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Rematik? Ah Masa sih!
Masak sih saya kena rematik? kan saya belum terlalu tua yaak hehehe. Eh tunggu dulu, ternyata gejala rematik atau bahasa kerennya rheumatoid arthritis bisa menimpa mereka dari kalangan muda sekalipun. Saya memang mencoba mencari referensi lebih banyak tentang hal ini.
Rheumatoid arthritis adalah kondisi ketika kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan-jaringan sendi. Akibatnya, sendi-sendi yang terserang akan mengalami peradangan. Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan pada sistem imun seseorang yang menyerang sinovium atau sebuah membran yang melapisi sendi-sendi dalam tubuh. Akibatnya, sinovium menjadi meradang dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan tulang di sekitar sendi. Tendon dan ligamen yang berada di sekitar sendi menjadi lemah dan merenggang. Seiring berjalannya waktu, sendi pun akan kehilangan bentuk dan mengalami perubahan posisi dari yang seharusnya.
Saya baru tahu klo penyakit ini merupakan penyakit autoimun. Jadi autoimun terjadi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Nah dalam kasus rematik, yang diserang adalah persendian. Rematik terjadi ketika otot atau persendian mengalami peradangan dan juga pembengkakan.
Gejala yang mungkin bisa lebih mudah kita sadari adalah tanda atau gejala berupa bengkak dan radang pada sendi serta kaku pada sendi. Sendi bengkak karena cairan yang menumpuk. Nah rasa kaku biasanya memburuk pada pagi hari atau setelah lama diistirahatkan. Setelah perjalanan jauh yang memakan waktu lebih dari dua jam (darat maupun udara), biasanya kaki saya langsung terasa kaku dan bengkak, kadang disertai kram. Gejala lain terlihat misalnya merah dan terasa panas pada sendi. Rasa sakit yang muncul disebabkan oleh peradangan yang aktif.
Ternyata ada gejala penyerta lain seperti kondisi tubuh yang tidak prima, sering kelelahan, lesu dan lemas, sering mengalami demam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dan mengalami penurunan berat badan.
Faktor Penyebab Rematik
Belum diketahui secara pasti penyebab utama dari rematik. Usia tua tidak hanya menjadi satu-satunya penyebab seseorang mengalami rematik. Ada beberapa faktor lain yang menjadi pemicu rematik yakni:
Faktor Genetik
Kondisi genetik ternyata membuat seseorang lebih rentan terkena rematik. Mereka yang memiliki anggota keluarga dengan rematik cenderung berpotensi mengalami yang sama. Well, fix! Mimiku punya rematik gais.
Jenis Kelamin
Perempuan lebih cenderung rentan mengalami rematik ketimbang laki-laki. Ini kaitannya dengan hormon estrogen yang dimiliki wanita. Ini juga rupanya yang menyebabkan saat menjelang menstruasi (PMS) selain nyeri di sekitar rahim dan vagina, saya juga merasakan nyeri hebat, linu, dan pegal-pegal di kaki, pinggang, punggung, dan kadang pundak. Hormon estrogen menyebabkan naik turunnya sistem imun.
Berat Badan Berlebih/ Obesitas
Ini logikanya karena sendi seperti lutut dan pinggul harus menyangga berat badan. Sehingga bagian ini rentan mendapatkan tekanan lebih saat kita beraktivitas. Semakin berat badan, semakin besar beban yang ditanggung sendi.
Kebiasan Pola Hidup yang Buruk
Pola hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi faktor pemicu rematik. Selain pola makan, pola hidup termasuk olahraga rutin menjadi keharusan untuk mengurangi resiko tersebut. Perokok dikabarkan punya resiko yang lebih besar ketimbang bukan perokok.
Pola hidup sehat termasuk olahraga ringan dan aman seperti berenang, yoga, atau gerakan peregangan melatih fleksibilitas tubuh termasuk bagian sendi. Setahun belakangan saya berhenti yoga. Berenang juga bisa dihitung jari apalagi sejak musim corona. Sudah tak pernah lagi berenang. Dulu saat masih rutin yoga dan sesekali berenang memang terasa membantu.
Faktor Lingkungan
Ternyata faktor lingkungan bisa memicu infeksi pada individu yang lemah secara genetik. Infeksi ini disebabkan oleh virus atau bakteri. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh salah arah dan menyerang tubuh sendiri, sehingga terjadi peradangan sendi. Beberapa hal yang diduga menjadi pemicu yakni terkena paparan mineral silika dan penyakit periodontal kronis bisa meningkatkan risiko .
Citronella Essential Oil Meredakan Nyeriku
Sekitar pertengahan bulan lalu, tanpa sengaja saya akhirnya merasakan manfaat luar biasa dari minyak kasturi atau essential oil dari brand Essenzo. Tidak sengaja, karena awalnya saya mau beli clove bud essential oil untuk keluhan si Kakak yang sering sakit gigi karena ada polip di rongga giginya. Polip yang bahkan dokter sendiri gak bisa ngapa-ngapain, bahkan untuk menutup/menambal dokter gak berani karena pasti akan berdarah jika tertekan apalagi tertutup. Serba salah deh. Mana musim Covid 19 gini saya juga gak berani bawa Ka Al ke Dokter gigi langganannya.
Baca juga: Pentingnya Informasi Valid soal Corona
Nah adik Ipar saya menggunakan clove bud essential oil untuk mengobati sakit gigi isterinya (adik saya) yang memang tengah hamil dan sebisa mungkin mengurangi obat kimia. Saya tanya beli di mana dan gimana testimoninya.
Eh malah disarankan untuk daftar jadi member di Essenzo. "Nanti teteh kalau emang minat setelah jadi member dan merasakan manfaatnya bisa jadi reseller juga." Begitu katanya. Kalau mau sekedar jadi member untuk menggunakan sendiri juga gak apa-apa sih teh. Lumayan selisih harganya kalau jadi member. Begitu iming-imingnya. "Ini bukan MLM ya teh." imbuhnya.
Akhirnya saya pun masuk jadi member. Saat itu biaya pendaftaran sekitar Rp.500.000 (katanya sedang ada promo), dan mendapatkan free 3 botol essential oil yang kalau di total nilainya skitar 600 ribuan. Ya sudah aku mendaftar. Toh jatuhnya sama kayak beli produk, malah dapet diskon hehehe. Semua dilakukan secara online. Jadi saya gak ribet. Nah untuk 3 botol essential oil ini ternyata dapatnya random. Kita gak bisa milih. Ternyata yang saya dapatkan adalah clove bud, citronella, dan peppermint.
Senang banget aku tuh pada akhirnya mendapat ketiga jenis essential oil ini. Tujuan utama memang clove bud untuk mengatasi sakit gigi Kakak. Yang alhamdulillah cocok, pemakaian pertama langsung kempes polipnya. pemakaian selanjutnya hanya dioles di pipi di luar gigi yang sakit untuk meredakan sakit. Hanya pemakaian beberapa kali, alhamdulillah sudah tidak ada keluhan lagi dari Kakak. Yang peppermint ternyata juga jadi teman setia saya kemana-mana. Karena fungsinya meredakan pusing, migrain, sinus dan banyak lainnya yang sering saya rasakan sehari-hari. Peppermint oil ini multifungsi banget.
Baca Juga: Ketika Ka Alinga Jalani Perawatan Akar Gigi
Nah yang Citronella ini kok kayak semacam jodoh sih. Jadi aku tuh dah lama gak massage, trus udah hampir tiap malem aja susah tidur karena kaki sakit apalagi kalau menjelang menstruasi. Biasanya sambil ngambek-ngambek minta Pak Suami yang juga udah capek buat mijitin sebelum tidur pakai segala macam minyak urut dan herbal. Baru bisa tidur kalau dah lama dipijitin. Kasihan juga Pak Suami. Mungkin bete juga kali ya, cuma gak berani nolak karena tahu capeknya saya.
Malam itu saya pakai Citronella Essential Oil tanpa ekspektasi yang berlebihan. 2- 3 tetes kok kayak kurang sih, karena saya pakai sekujur kaki dari telapak hingga ke ke pangkal paha. Saya pakaikan juga di kedua tangan hingga lengan karena ini sering sakit juga. Aroma khas Citronella menyeruak di ruang tidur. Saya tidur cukup lelap malam itu. Keesokan harinya saya terkaget-kaget karena kedua kaki saya mengecil dari ukuran biasanya. Whaat?
Duuh kok bisa gini? saya kaget dan awalnya agak takut. Saya kemudian mencari informasi terkait nyeri sendi dan sejenisnya.Saya pegang-pegang ga ada yang aneh sih dari kaki saya. ya seperti kaki saya saat dulu, sebelum segendut kemarin-kemarin sih. Memang 1 tahun belakangan berat badan saya naik hampir 5 kg. Nah kok rasa nyeri yang menyerang kaki beberapa hari ini juga berkurang.
Saat saya tunjukkan pada suami, Ia tak kalah kaget. Jujur saya hampir mau ketawa melihat eskpresinya tercengang kaget. "Bukan aku salah lihat kan yah?". "Enggak ini emang kecil, kan aku tahu kaki kamu wong tiap malam mijitin" Hmm mulai deh. "Tapi ini gak kenapa-kenapa?" tanyanya ragu. "Ga tahu juga nih, gak gimana-gimana sih." "Nyerinya jauh berkurang, cuma yang cekot-cekot, senut-senut di telapak kaki masih berasa."
Ya udah kita lihat besok ya.
Besok malamnya saya pakai lagi. Kali ini saya gunakan 2-3 tetes dengan dicampurkan olive oil yang biasa saya gunakan untuk pijat atau lulur. Rasa senut-senut kaki yang masih terasa saya beri ekstra oil. Demikian hingga hari keempat dan alhamdulillah bahkan senut-senut di telapak kaki sudah tidak terasa lagi. Saat saya banyak berdiri atau menggunakan kaki lebih intens dan mulai terasa kaku atau bengkak, biasanya malam hari saya oleskan lagi.
Alhamdulillah mereda rasa sakitnya. Kaki juga gak sekaku dulu dan lebih ringan. Sujud dan bangun sujud gak kesusahan lagi. Naik turun tangga gak seberat dulu. Ya Allah berasa kayak ketemu jodoh gitu, ternyata ada solusi untuk kaki saya yang selalu nyeri. Mudah-mudahan corona segera berlalu saya bisa mulai aktif berenang lagi dan jalan kaki.
Well noted, jangan abaikan rasa sakitmu.
Cari tahu kenapa, dan cari solusinya. Efek jangka panjang dari rematik ternyata gak ringan dan bisa dengan mudah kambuh lagi di masa tua nanti. Oke Sekarang saya mau cerita sedikit tentang Citronella Essential Oil dari Essenzo ini.
Apa itu Citronella Oil?
Citronella/Sereh Wangi atau nama latinnya Cymbopogon Nardus telah digunakan selama berabad-abad di Cina, Indonesia dan Sri Lanka untuk Mengurangi Ruam, Inflamasi/Peradangan, Infeksi, Rasa Sakit dan Kondisi Kesehatan Lainnya.
Citronella mengandung 3 komponen utama: citronellal, citronellol, dan generaniol.
Manfaat utama dari Citronella Essential Oil adalah mengatasi masalah Rematik & Pegal Linu. Namun ada beberapa fungsi lain dari Citronella yaitu:
- Meredakan Nyeri Otot dan Sendi
- Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
- Menambah Nafsu Makan
- Relaksasi Pikiran
- Mengusir Serangga
Alhamdulillah sejak menggunakan Citronella ini aku gak perlu lagi pakai bermacam-macam minyak urut atau bahkan obat pereda nyeri saat gak kuat lagi dengan nyerinya. Hemat banget juga sih, cukup 2-3 tetes untuk kedua kaki aku. Trus kan kemasannya mungil, jadi praktis bisa dibawa kemana-mana. Jadi inget aku sering susah tidur kalau lagi dinas di luar kota, salah satunya karena kaki dan anggota badan yang terasa pegal, linu, dan nyeri.
Hmm bakalan jadi salah satu item yang wajib dibawa nih kalau ke daerah. Udah gitu aku merasa nyaman aja karena kan memang ini herbal alami. Pun gak harus diminum gitu kayak obat. FYI dibutuhkan 20 Kg Daun Sereh Wangi untuk menghasilkan 10 ml Citronella Oil. Pantesan khasiatnya mantap.
Untuk sahabat Mom of Trio yang mungkin punya masalah yang sama kayak aku, monggo dicoba deh diatasi dengan Citronella Oils ini, semoga cocok dan bisa meredakan nyerinya. Jangan lupa hidup sehat dan olahraga ringan yaa.
Komentar
Posting Komentar