Postingan

Menampilkan postingan dengan label Thermoelectric

FAQ pengunaan Modul Pendingin Termoelektrik

Apakah penggunaan sistem pendingin termoelektrik (TEC) dapat digunakan untuk keperluan tertentu? Pertanyaaan ini sering diajukan untuk mengetahui bahwa apakah suatu permasalah pendingin dapat diselesaikan dengan menggunakan modul TEC. Permasalahan tersebut bermacam-macam seperti: pendingin ruangan dengan ukuran tertentu, pendinginan box, pendinginan tempat ikan dan lain-lain. Dengan pertanyaan singkat yang minim informasi maka pertanyaan ini tidak bisa dijawab. Kenapa? Dalam merancang sistem pendinginan maka ada beberap tahap yang perlu dilakukan yaitu: Mengetahui kondisi lingkungan, kondisi objek yang diinginkan, bahan batas antara objek dan lingkungan. Misalnya tujuannya adalah mendinginkan ruangan, maka kondisi lingkungan sekitar seperti temperatur, kelembaban dan lain-lainnya perlu diketahui. Untuk bangunan lebih kompleks karena informasi arah hadap dinding dan letak lintang bangunan diperlukan. Kondisi objek yang diinginkan setidaknya adalah temperatur yang ingin dicapai di objek

WORKSHOP THERMOELECTRIC COOLER (PELTIER ELEMENT)

Berkembangnya teknologi modul termoelektrik atau yang lebih dikenal dengan elemen peltier membuat banyak orang yang tertarik untuk mempelajarinya. Modul termoelektrik sering digunakan sebagai sistem pendingin alternatif yang saat ini didominasi oleh sistem refrigeasi kompresi uap. Cukup sering ditemui kegagalan di dalam membuat alat pendingin menggunakan modul termelektrik ini. Oleh karena itu, T-Lab menyediakan workshop (pelatihan) modul termoelektrik dari teori hingga penerapan.  Dari workshop ini diharapkan peserta akan mendapatkan pengetahuan yang cukup komprehensif mengenai modul termoelektrik dan dapat menerapkan secara langsung dengan cara praktek. Pokok bahasan yang dipelajari antara lain: Pengenalan Termoelektrik Dasar teori dan istilah-istilah penting dalam termoelektrik Aplikasi-aplikasi pendingin termoelektrik Bagaimana membaca data teknis dan estimasi kemampuan modul termoelektrik Studi kasus Pelatihan workshop (praktek) dan diskusi Investasi: - Umum dan profesional: Rp. 1

Membuat Air Conditioner (AC) dengan menggunakan Thermoelectric Cooler (Peltier), mungkinkah?

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Pada saat mengetahui bahwa prinsip termoelektrik dapat menghasilkan efek pendinginan, sering kali ide yang muncul adalah untuk membuat pendingin udara ruangan (AC). Ditambah lagi, ketersediaan modul termoelektrik (TEC)/elemen peltier yang terjangkau di pasaran. Pertanyaannya adalah apakah bisa modul TEC yang dijual di pasaran kita gunakan sebagai AC? Di Indonesia, AC secara umum digunakan sebagai pendingin udara agar udara dalam sebuah ruangan menjadi nyaman (thermal comfort) . Sebelum memasang AC untuk sebuah ruangan, hal yang perlu diperhitungkan adalah unit AC yang akan dipasang harus mampu atau memiliki kapasitas yang cukup untuk mendinginkan ruangan tersbut. Oleh karena itu perhitungan beban pendinginan ( Cooling Load ) perlu dilakukan terlebih dahulu. Ada beberapa metode perhitungan beban pendinginan yang dapat digunakan dari yang paling kasar yaitu aturan jempol ( rule of thumb ) sampai yang sangat teliti (metode simulasi). Setelah beban pendinginan su

Mengatur temperatur sisi dingin Termoelectic Cooler (TEC)?

Pertanyaan: Assalamualaikum,selamat malam mas perkenalkan saya Y****  asal P***,mas mau tanya kalo ingin men-setting temperatur sisi dingin thermoelectric misal -5 derajat yg di atur itu tegangannya atau arusnya mas? Mohon bantuannya mas,terima kasih Jawaban (Mohon koreksinya jika ada yang salah): Salam kenal juga mas Y****. Sebelum menjawab pertanyaan, saya akan gunakan istikah TEC untuk thermoelectric cooler/elemen peltier. Untuk mensetting temperatur sisi dingin sebuah TEC agar bisa mencapai suhu tertentu maka beberapa parameter yang perlu duperhatikan dan bukan hanya tegangan dan arus. Parameter-paramter tersebut antara lain: 1. Tegangan dan arus. Keduanya saling berhubungan satu sama lain. Jika kita perbesar tegangan maka selama DC powersupplynya sanggup maka arusnya juga secara otomatis akan naik. Begitu juga sebaliknya yaitu jika arusnya diperbesar maka otomatis tegangannya menjadi lebih besar juga. 2. Temperatur sisi panas TEC. Secara sederhana pada saat TEC mendapat

Cara memperkirakan kapasitas pendiginan dan pembuangan kalor dari modul termoelektrik/peltier

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Memeperkirakan kemampuan modul pendingin termoelektrik (peltier) untuk mendinginkan sebuah objek merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan sebelum menerapkannya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa jika modul peltier dialiri arus listrik maka akan terjadi fenomena pompa kalor sehingga satu sisi akan menyerap kalor (dingin) dan sisi yang lainnya melepaskan kalor (panas). Bagaimana menentukan besarnya kalor yang diserap dan dibuang ini? Cara yang paling mudah adalah dengan melihat grafik yang didapat dari data teknis modul peltiernya. Sebagai contoh adalah TEC1-12706. Peltier jenis ini mungkin yang paling banyak di pasaran karena harganya relatif murah dan memiliki kinerja yang cukup baik. Dari data teknisnya diberikan grafik seperti ini. Gambar 1. Grafik data teknis TEC1-12706 Grafik sebelah kanan adalah grafik jika temperatur sisi panasnya 25 o C sedangkan yang sebelah kiri adalah grafik jika temperatur sisi panasnya 50 o C. Sumbu horizont

Temperatur

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Panas dan dingin suatu benda dapat dirasakan dengan mudah dengan indra manusia. Namun, indra manusia sangatlah relatif dan terbatas. Sebagai contoh panasnya air mungkin dirasankan hangat oleh sebagian orang dan sangat panas bagi sebagian orang lainnya. Di sisi lain indra manusia tidak dapat digunakan untuk panas yang ekstrem contoh suhu api, knalpot, dll. Oleha karena itu variabel temperatur dibutuhkan agar memudahkan untuk menunjukkan seberapa panas atau dingin sustu benda. Satuan temperatur ada beberapa jenis seperti farhenheit, celsius, reamur, dan kelvin. Farhenheit biasa digunakan di negara-negara eropa dan amerika. Celsius lebih umum digunakan oleh negara-negara lainnya. Reamur dahulu digunakan oleh negara perancis namun sekarang sudah beralih ke satuan lain. Kelvin adalah satuan yang mingkin lebih baru dikenal dibandingkan satuan lainnya. Satuan kelvin merupakan satuan absolut dari temperatur dan berkaitan langsung dengan energi kalor. Temperatur (tem

Workshop Pendingin Thermoelectric/Peltier

Gambar
Hingga saat ini, umumnya sistem refrigerasi kompresi uap (SRKU) digunakan untuk mesin pendingin baik lemari es maupun Air Conditioner . Sistem refrigerasi kompresi uap menggunakan sebuah kompresor dan beberapa komponen lain (kondenser, katup ekspasi, dan evaporator) untuk mengalirkan refrigeran (Freon) sehingga dapat meyebabkan efek pendinginan. Sebenarnya ada beberapa sistem pendingin yang sampai saat ini sudah dikenal sebagai alternatif teknologi pendingin, seperti termoelektrik (peltier), tabung vortex, termoakustik, pendinginan evaporatif dan lain-lain.    Lemari es yang berbasis sistem refrigerasi kompresi terdiri dari komponen yang dingin di bagian dalam dan komponen panas di bagian luar. Begitu pula pada modul termoelektrik, modul termoelektrik adalah sebuah perangkat yang biasanya berbentuk keping persegi yang dapat menciptakan suatu keadaan perbedaan temperatur antara kedua sisinya. Salah satu sisinya menjadi lebih panas dari temperatur sekitarnya sehingga dapat sigunakan seba

Pompa Kalor

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Artikel dalam bentuk PDF:   Pompa Kalor Kalor secara alami berpindah dari temperatur yang lebih tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Perpindahan kalor berlangsung terus menerus selama perbedaan temperatur terjadi. Sebagai contoh jika sebuah batang logam yang dipanaskan dengan salah satu ujungnya maka akan terjadi perbedaan temperatur antara ujung yang dipanaskan dengan ujung yang tidak dipanaskan. Akibat adanya perbedaan temperatur ini maka terjadilah perpindahan kalor. Selanjutnya jika api dimatikan (tidak dipanaskan lagi) maka temperatur batang di ujung yang dipanaskan lambat laun akan turun. Walaupun begitu, perpindahan kalor tetap terjadi sampai temperatur kedua ujung sama. Gambar 1. Skema Pompa Kalor Pompa kalor adalah sebuah sebuah proses yang dapat menyerap kalor di suatu tempat kemudian membuangnya di tempat yang lain. Suatu benda dapat menyerap kalor dari lingkungan jika temperatur nya lebih rendah dari pada temperatur lingkungannya (kalor ber

Modul Termoelektrik

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna   Efek peltier dapat dimanfaatkan untuk alat pendingin (cooler) atau pemanas (heater) dengan membuat sebuah modul yang terdiri dari sejumlah pasangan material berbeda. Saat ini bahan semikonduktor adalah yang paling banyak digunakan. Modul termoelektrik dibuatdari sejumlah pasangan semikonduktor tipe p dan tipe n yang biasa disebut pelet, ditunjukkan oleh gambar   Gambar 1. Pelet dalam Modul Termoelektrik   Sejumlah pelet termoelektrik dihubungkan secara seri dengan junction sebagai penghubung yang terbuat dari bahan konduktor listrik dan panas yang baik seperti tembaga. Penurunan temperatur terjadi setiap kali elektron pindah dari semikonduktor tipe n ke tipe p sehingga temperatur junction menjadi dingin. Sebaliknya junction menjadi panas pada saat elektron pindah dari tipe p ke tipe n. Dengan adanya sejumlah pelet, efek peltier menjadi signifikan dan dapat digunakan sebagai pendingin atau pemanas. Bahan termoelektrik dan junctionnya kemudian dibungkus d

Prinsip Kerja Pendingin Termoelektrik

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Efek peltier adalah fenomena terjadinya perbedaan temperatur pada sambungan dua material berbeda pada saat terlaliri arus listrik. Efek peltier ini adalah prinsip kerja yang diterapkan pada modul pendingin termoelektrik (elemen peltier). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 1.    Gambar 1. Efek Peltier Efek peltier terjadi pada dua material konduktor/semikonduktor berbeda yang disambungkan pada kedua ujungnya. Jika sebuah sumber tegangan searah dipasang pada loop tesebut maka elektron yang berada pada material A akan mengalir ke junction 2. Kemudian, elektron ini akan berpindah ke material B dan terjadi penurunan temperatur pada junction 2. Elektron kemudian mengalir sepanjang material B dan akhirnya berpindah ke material A (lagi) melalui junction 1. Pada saat berpindah ke material A, junction 1 mengalami kenaikan temperatur. Suatu atom terdiri dari inti atom (proton dan neutron) dan elektron yang mengelilingi inti atom pada tingkat energi tertentu. Elektro

Bagaimana Memiliih Power Supply?

Oleh:  Tri Ayodha Ajiwiguna Modul termoelektrik atau peltier menggunakan listrik searah untuk mengaktifkannya. Namun, listrik yang ada di rumah adalah listrik AC. Oleh karena itu dibutuhkan penyearahan arus listrik dari AC menjadi DC. Perangkat yang dapat melakukan hal ini adalah DC power supply (Adaptor). Dalam memilih DC power supply untuk modul termoelektrik perlu memperhatikan dua hal, yaitu tegangan dan arus. Biasanya DC power supply dilengkapi dengan informasi input dan output. Sebagai contoh sebuah power supply memiliki spesifikasi:   Input: 100-240 V AC, 50-60 Hz   Output: 12 V, 3.42 A Informasi input diatas mejelaskan bahwa untuk mengaktifkan power supply ini harus disambungkan ke sumber listrik AC antara 100V sampai 240 V dengan frekuensi antara 50 Hz sampai  60 Hz. Listrik yang dberikan PLN ke rumah-rumah di Indonesia adalah 220V dengan frekuensi 50 Hz. Ini artinya listrik PLN dapat digunakan untuk mengaktifkan power supply ini. Informasi output menjelaskan bahwa keluaran da

Pompa Kalor (Heat Pump) dan Refrigerasi

Gambar
Oleh:  Tri Ayodha Ajiwiguna Heat pump atau pompa kalor adalah suatu sistem yang dapat menyerap kalor dari suatu tempat kemudian membuangnya di tempat lain. Pompa kalor dapat digunakan sebagai pendingin jika memanfaatkan sisi penyerapan kalor , inilah yang disebut dengan sistem refrigerasi.  Sebaliknya pompa kalor juga dapat digunakan sebagai pemanas jika memanfaatkan sisi pembuangan kalornya. Contoh sederhana pompa kalor adalah air conditioner. Air conditioner menyerap kalor yang ada diruangan kemudian membuangnya ke luar ruangan. Untuk memahami prinsip pompa kalor maka analogi pompa air dapat digunakan karena secara prinsip keduanya tidak berbeda.  Air secara alami akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dibutuhkan suatu alat (pompa)   dan usaha/kerja/energi dari luar (mekanik). Dengan menggunakan pompa maka air yang ada di tempat yang lebih dapat dihisap dan dikeluarkan di tempat yang lebih ting

Teknik Sederhana Pemasangan Modul Termoelektrik / Peltier

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Teknik penggunaan modul termoelektrik setidaknya harus dilengkapi dengan beberapa komponen lain, yaitu: DC Power Supply, heat sink dan kipas (fan). Kemudian Thermal Interface Material juga diperlukan ketika meletakkan modul termoelektrik di heat sink. Secara umum perlengkapan minimal untuk pemasangan seperti pada gambar di bawah ini. DC Power Supply Listrik yang ada pada bangunan seperti rumah dan gedung adalah lstrik bolak-balik (AC). Sedangkan untuk mengaktifkan modul termoelektrik dibutuhkan listrik searah (DC). DC Power supply berfungsi untuk mengubah listrik AC ke DC dengan tegangan tertentu. Modul termoelektrik yang digunakan adalah TEC1 12706 yang memiliki spesifikasi tegangan sekitar 12V dan arus sekitar 4-6 A. Oleh karena itu DC power supply yang digunakan setidaknya memiliki spesifikasi yang sama atau lebih. Power supply yang digunakan dalam contoh ini adalah power supply 12 V, 10 A.  Heat Sink dan kipas (fan) Pada saat modul termoelektrik dialiri a