Teknik Sederhana Pemasangan Modul Termoelektrik / Peltier


Teknik penggunaan modul termoelektrik setidaknya harus dilengkapi dengan beberapa komponen lain, yaitu: DC Power Supply, heat sink dan kipas (fan). Kemudian Thermal Interface Material juga diperlukan ketika meletakkan modul termoelektrik di heat sink. Secara umum perlengkapan minimal untuk pemasangan seperti pada gambar di bawah ini.



DC Power Supply
Listrik yang ada pada bangunan seperti rumah dan gedung adalah lstrik bolak-balik (AC). Sedangkan untuk mengaktifkan modul termoelektrik dibutuhkan listrik searah (DC). DC Power supply berfungsi untuk mengubah listrik AC ke DC dengan tegangan tertentu. Modul termoelektrik yang digunakan adalah TEC1 12706 yang memiliki spesifikasi tegangan sekitar 12V dan arus sekitar 4-6 A. Oleh karena itu DC power supply yang digunakan setidaknya memiliki spesifikasi yang sama atau lebih. Power supply yang digunakan dalam contoh ini adalah power supply 12 V, 10 A. 

Heat Sink dan kipas (fan)
Pada saat modul termoelektrik dialiri arus listrik maka terjadi penyerapan kalor di sisi dingin dan pembuangan kalor di sisi panas. Jika pembuangan kalor berlangsung dengan baik maka temperaturnya di sisi panas dapat terjaga dengan baik sehingga temperatur di sisi dingin menjadi lebih rendah. Heat sink dan kipas digunakan mengoptimalkan pembuangan kalor ini. Heat sink yang digunakan dalam praktek ini berukuran 96 x 96 k 26 mm dengan delapan buah sirip. Sedangkan kipas yang digunakan adalah 12V DC.

Thermal Interface Material (Thermal Pasta)
Thermal pasta digunakan untuk mengurangi hambatan panas pada interface antara heat sink dan modul termoelektrik. Secara teori walaupun heat sink dan modul termoelektrik terlihat rata dan halus, namun hanya sebagian yang kontak langsung pada saat modul termoelektrik diletakkan di heatsink. Thermal pasta berfungsi untuk memperbesar kontak area ini.

Langkah-langkah pemasangan

1.    Oleskan thermal pasta di sisi panas modul termoelektrik. Sisi panas ditunjukkan oleh sisi yang tidak tertulis apa-apa. Sebenarnya sisi panas dan dingin dari sebuah modul termoelektrik bisa di ubag jika arusnya dibalik. Namun, dalam hal ini, standar kabel merah untuk kutub positif dan hitam untuk negatif digunakan untuk pemasangan kabel.




2.      Letakkan modul termoelektrik yang sudah diolesi thermal pasta pada heat sink



3.      Letakkan kipas (fan) dibawah heat sink kemudian sambungkan kabel termoelektrik dan kipas ke power supply secara paralel. Hal ini digunukan untuk mendapatkan tegangan 12 V baik untuk modul termoelektrik maupun kipas.




4.      Letakkan sistem yang sudah dibuat dari langkah 1 sampai dengan langkah 3 sedemikian sehingga terdapat celah dibawah kipas. Hal ini bertujuan agar ada udara (angin) yang mengailir dari bawah menuju heat sink yang kemudian membuang kalornya. Kemudian sambungkan ke sumber listrik AC (PLN).


6.       Dengan cara seperti ini maka modul termoelektrik dan fan telah bekerja. Tunggu beberapa detik, maka dapat dirasakan bahwa modul termoelektrik sudah sangat dingin. Jika dinyalakan lebih lama maka akan terbentuk embun (kondensat) atau bahkan terbentuk es. Terlihat pada gambar dibawah, peltier hampir selurhnya tertutup es. Untuk pemasangan seperti ada kemungkinan hanya terasa dingin namun tidak sampai membentuk es. Hal ini dikarenakan kualitas Termoelektrik tidak semuanya seragam. Berdasarkan pengalaman penulis, sering kali ditemukan modul termoelektrik baru yang sangat bagus (sampai membentuk es), kurang bagus, hingga rusak.


Prosedur penggunaan modul termoelektrik relatif mudah. Selanjutnya adalah bagaimana menggunakan modul termoelektrik untuk kebutuhan tertentu. Ada ide??

Keyword: Peltier, Thermoelectric, Termoelektrik, Teknik Pemasangan

Referensi:

"Method for thermoelectric cooler utilization using manufacturer’s technical information"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Komunikasi Suami Isteri

Family Fun Time With Colour to Life Faber-Castell

Mengenal Spektrum Elektromagnetik