Anak Sakit di Tengah Pandemi Covid-19, Jangan Panik!



Apa kabar Sahabat Mom of Trio? semoga sehat semua ya. Untuk saudara-saudara muslimku semoga kondisi pandemi ini gak mengurangi kekhusyukan dan kenikmatan kita menjalani puasa ramadan ya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu bulan mulia ini.

Baca: Tips menyambut ramadan dalam kondisi pandemi covid-19

Yuk tetap semangat dan positif thinking, bahkan saat harus diuji dengan kondisi yang cukup bikin deg-degan kayak anak yang tiba-tiba sakit. Iyes, sekitar seminggu yang lalu, kami diuji dengan sakitnya Ka Zaha. Si tengah dari Trio's yang usianya baru saja melewati 11 tahun bulan ini.

MasyaAllah, siapa coba yang gak deg-degan yaa. Mengantisipasi penyebaran Covid-19  dengan menjaga anak-anak tetap sehat dan menjaga kebersihan selama #dirumahaja lumayan demanding ya. Apalagi kemarin itu, tiba-tiba Ka Zaha mengeluh badannya sakit semua dan mendadak panas. Mukanya tampak pucat dan lemas gitu. Padahal kalau urusan makan, anaknya lumayan suka makan meski badannya kecil. Anak-anak saya juga selalu di rumah saja selama sebulan lebih ini.

Anak-anak punya jadwal yang cukup padat juga dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Sehari-hari mereka di depan laptop mengerjakan tugas sekolah yang lumayan banyak. Sesekali keluar rumah main di halaman depan atau sampai ke bunderan yang jaraknya hanya 50 meter dari rumah.

Komplek kami sepi dan memang hanya sedikit penghuninya. Saat keluar main tentu, kami sudah sampaikan wejangan soal bagaimana mereka harus jaga jarak jika ada teman yang lain. Sekembali ke rumah langsung cuci tangan pakai sabun dan bersih-bersih badan kalau perlu.

Naah ketika mendapati Ka Zaha panas dan demam, saya optimis aja sih (sambil berdoa) bahwa ini bukan karena virus tersebut. Saya sendiri total WFH, demikian juga ayahnya. Saya keluar hanya sekali, sementara ayahnya lebih sering sekitar 1 -2 minggu sekali untuk kebutuhan belanja logistik. Pun tetap menjalani protokol ketika kembali ke rumah. Trus kok bisa panas demam gini ya Ka Zaha?

Saya cek suhunya bisa di kisaran 38 derajat celsius. Tidak ada batuk, hanya sempat bersin-bersin, tapi tampaknya bukan karena flu. Selain panas, dia merasa badannya nyeri. Mukanya tampak merah. Otomatis nafsu makannya berkurang dan dia gelisah dan parno sendiri. Saya lebih curiga pada nyamuk DBD sih ketimbang virus. Maklum sekitar rumah kami, kebun yang selama musim hujan ini jadi banyak banget nyamuk yang tiba-tiba berkeliaran. Meski di awal WFH sudah kami lalukan fogging juga. Tapi entahlah.

Baca Juga: 3 Minuman Bantu Jaga Kesehatan Selama Covid-19

Saya sok tenang sih sebetulnya di depan Ka Zaha. Supaya dia gak drop duluan. Memasuki hari kedua ketika panasnya tak juga turun, Ayahnya mulai panik dan langsung menyarankan untuk ke rumah sakit. Saya agak kesal juga awalnya. Ih... gimana sih.

SOP yang saya jalankan selama ini, saat anak-anak panas ya dikasih minum obat penurun panas dulu. Tunggu sampai 3 hari, kalau tidak juga turun baru deh alternatif selanjutnya ke dokter atau rumah sakit. Tapi itu dalam kondisi normal. Dalam kondisi seperti sekarang saya jujur memilih untuk tidak ke rumah sakit dulu sepanjang ada pilihan lain.

Saya mencoba tenang dan mendiskusikannya pada suami. Anak demam dibawa ke rumah sakit malah gimana yaa? pasti deh dugaannya ke Covid-19. Ke rumah sakit juga belum tentu jadi solusi dalam kondisi di mana kita diminta #dirumahaja. Bagaimanapun rumah sakit dan fasilitas kesehatan tempat yang lebih riskan untuk dikunjungi saat ini. Saya mencoba yakin karena tidak ada gelaja batuk-batuk dan sesak pada Ka Zaha.

Alhamdulillah Ayahnya bisa menerima saran saya. Akhirnya kami lebih yakin bahwa kondisi demam Ka Zaha bukan karena virus corona. Setelah kami juga mencoba memberi Ka Zaha booster untuk kondisi kesehatan dan imun tubuhnya dengan beberapa suplemen alami dan tetap memberikan obat penurun panas saat panasnya kembali naik.

Demamnya mulai turun di hari ke empat, lalu muncul ruam. Meskipun kami yakin bukan corona namun tidak yakin apa sebenarnya yang diderita Ka Zaha. bahkan setelah ruamnya hilang, Ia merasakan nyeri sendi.

Saya meminta suami untuk mencari informasi dulu terkait gejala Ka Zaha. Kemana?Googling dulu laah. Semudah dan segampang itu mencari informasi di zaman now kan?.Eits tapi kalau soal kesehatan ya gak bisa asal-asalan juga. Tetap kita harus cari informasi ke sumber yang bisa dipercaya.

Awalnya googling lalu akhirnya mencoba menu tanya dokter lewat aplikasi.

"Tanya ke mana bu?"
"Coba deh di portal kesehatan yang terpercaya."
"Emang bisa tanya-tanya?"
"Bisa lah, sekalian aja download aplikasinya"
"Oh gitu..."
"Iya jadi lebih mudah juga kalau harus follow up, mereka bisa bantu kita cari dokter yang sesuai juga."
"Intinya kita gak harus langsung ke rumah sakit deh. Bisa konsultasi bahkan beli obat sekalian kalau memang perlu".



Kita juga bisa mendapatkan informasi terkait dengan kasus sejenis dengan yang kita alami. Jadi sebelum kita tanya ke dokter spesialis misalnya, kita bisa terlebih dahulu mendapatkan gambaran dari kasus sejanis yang dialami orang lain. Lumayan membantu juga lho.

Naah jadi stop panik deh. Kepanikan memang gampang banget muncul dalam situasi saat ini. Mendapat informasi yang tepat membantu kita lebih tenang. Tapi bertanya ke ahlinya memang sangat membantu meyakinkan kita sih. Terlebih jika memang kondisinya cukup urgent dan kita butuh tindakan lebih lanjut setelah konsultasi secara online.

Baca Juga: Pengalaman menggunakan BPJS Kesehatan

Salah satu dari penyedia konsultasi kesehatan secara online ini adalah Halodoc. Supaya praktis sih bisa didownload aja aplikasinya. Jadi gak bingung lagi kalau ada masalah kesehatan terutama pada anak-anak. Selain bisa mendapat informasi kesehatan yang valid, kita bisa memanfaatkan berbagai menu Halodoc.

Dalam menu"Tanya Dokter", kita bisa chat dengan dokter umum dan spesialis, di mana dan kapan saja. Chat dengan Dokter berpengalaman dan terverifikasi dengan beragam pilihan dokter umum dan dokter spesialis di seluruh Indonesia. Kita akan mendapatkan penjelasan dan saran medis yang akurat dan dapat dipercaya. Tak kalah penting privasi kita dijamin.

Tidak hanya konsultasi via chat, Kita juga bisa membeli obat dan vitamin dan bakal diantar ke rumah dengan cepat. Kita juga bisa mencari rumah sakit dan membuat janji dengan langkah mudah di ujung jari saja. Untuk konsultas langsung, kita juga bisa dibantu mencari dan menemukan dokter yang tepat untuk kebutuhan medis kita hingga membuat janji dengan langkah mudah.

Bahkan di Halodoc kita bisa melakukan test virus corona lho, jika butuh tindakan tersebut. Iyes, kalau kamu merasa memiliki gejala dan termasuk kelompok yang beresiko, bisa buat janji lewat Halodoc untuk tes Covid-19. Kalau saya sih hanya mencoba tes online untuk membantu skrining awal dalam mendeteksi Covid-19  yang disediakan Halodoc.



Tes online ini berisi dari beberapa pertanyaan mengenai gejala atau risiko penularan Covid-19. Kita hanya perlu menjawab pertanya tersebut dan akan muncul hasil mengenai kategori risiko berdasarkan jawaban yang kita pilih.

Hmm di suasana seperti ini, pilihan dan solusi di ujung jari rasanya demikian membantu. Jadi lebih tenang dan gak perlu panik serta parno. Tetap bisa #dirumahaja dan mendapatkan solusi kesehatan.

Alhamdulillah kondisi Ka Zaha saat ini jauh membaik. Alhamudlillah ya Allah... Saya lega sekali. Hmm sekarang harus bantu dia menyicil tugas sekolahnya yang makin menumpuk karena ditinggalkan selama sakit kemarin deh. Semangat ya nak...

Sahabat Mom of Trio's dan keluarga sehat-sehat selalu yaa. Semangat sehat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Komunikasi Suami Isteri

Family Fun Time With Colour to Life Faber-Castell

Mengenal Spektrum Elektromagnetik