Support Aktivitas Fisik Anak Tanpa Khawatir Lebam dengan #AksiFlashBunda


Dalamnya lautan
Akan ku arungi
Gunung yang menjulang
Pasti kan ku daki 
Rintangan yang datang
Takkan menghalangi
Segala niat yang telah kita yakini 
Kadang aku harus
Menyatu dan juga saling melengkapi
Tuk menggapai semua mimpi
Menjadi yang terbaik 
Jangan pernah menyerah
Menaklukan dunia
Jangan berhenti tuk terus berjuang
Jadi pemenang 
Tetes semangat ini
Tak akan pernah habis
Selama kita terus bersama
Meski berbeda, kita pasti bisa 
Jangan putus asa
Menghadapi cobaan
Yakin dan percaya itulah kuncinya 
Kadang aku harus
Menyatu dan juga harus saling melengkapi
Tuk menggapai semua mimpi
Menjadi yang terbaik
Jangan pernah menyerah
Menaklukan dunia
Jangan berhenti tuk terus berjuang
Jadi pemenang
Tetes semangat ini
Tak akan pernah habis
Selama kita terus bersama
Meski berbeda
Kita pasti bisa
Menaklukkan Dunia  (Once  Mekel Feat. Shakira Jasmine)
Lagu ini jadi salah satu favorit krucils dari beberapa lagu official Asian Games 2018 lainnya. Saya juga suka banget sih. Denger lagu ini kayaknya jadi terbakar kan semangatnya. Bukan cuma jadi pemenang dan berprestasi di dunia olahraga saja pastinya. Lagu penuh motivasi gini perlu sering-sering diperdengarkan sama anak-anak ketimbang lagu-lagu galau nan cengeng yang gak jelas kan.

Efek Asian Games juga masih terasa sih kalau di keluarga saya. Anak-anak saya terutama Dek Paksi dan Ka Al yang ternyata type "sporty" makin semangat dengan aktivitas olahraga mereka baik sekedar main ataupun di sekolah.

Mereka mulai mengamati kompetisi sepakbola dan bulutangkis yang ada di TV meski Asian Games dan Para Asian Games sudah usai. Dek Paksi makin semangat main bola dan selalu ngajakin Ibunya jadi sparing partner baik main bola maupun bulu tangkis di depan rumah. Pagi-pagi weekend, gak jarang Ka Alinga sudah rapi menggunakan sepatunya.
"Mau kemana kak?"
"Lari bu, keliling komplek... Yook ibu sekali-sekali lari juga".
Jleb deh!
"Ibu baru bisa lari ngejar commuterline sama ngejar absen aja nak hahahaha..."
"Next time insyaAllah Nak"
"Aah Ibu mah alasan muluu... Ayok biar sehat"
"Ïbu Yoga aja deh kaak"
*ngelesmodeon

Di luar dugaan kita, anak-anak sering punya semangat tulus yang bikin kita terharu. Saat mereka demikian bersemangat dengan aktivitas-aktivitas mereka, yang paling penting menurut saya adalah support dan rasa percaya kita pada mereka. Kalau soal kekhawatiran pasti ada, tapi bagaimana me-manaje agar tidak jadi kontraproduktif dan membuat semangat mereka beraktivitas fisik di luar rumah jadi down.

Jadi ada hal yang unik dari anak-anak saya. Mereka semua rupanya type anak kinestetik, type anak-anak super aktif yang sangat suka bergerak dan berkegiatan fisik.  Padahal kalau dilihat dari fisiknya, mereka terhitung mungil dibanding teman-teman sebayanya. Eh tapi jangan tanya, aktifnya luar biasa. Cenderung pecicilan sih. Kalau diam sebentar gak betah. Kadang saya keteteran mengikuti ritme mereka bertiga.

Sebagai konsekuensi, saya harus siap-siap kalau saat pulang kantor atau bahkan saat weekend saya di rumah anak-anak pulang sambil melapor:

"Ibuu.. lihat deh, kakiku lebam gini, kalau disentuh sakit."
"Duuh kenapa itu nak?'
"Gak tahu, kayaknya kepentok tembok di bunderan..."
atau
"Kena tendang bu, tadi aku main bola bla bla bla..."
atau
"Tadi kebentur pinggiran tembok deket tangga bu, berebutan naik tangga sama teman-teman."
Lain waktu kadang mereka bahkan tidak sadar penyebabnya dan malam menjelang tidur baru melaporkan kondisi lebam di beberapa bagian tubuh terutama kaki akibat main.

Saya sendiri tidak tahu pasti penyebabnya tetapi mereka termasuk anak-anak yang sangat mudah lebam atau memar saat terbentur benda keras. Hmm mitos atau fakta ya, kalau ada jenis kulit tertentu yang mudah sekali memar?

Meski kadang suka khawatir, saya membunuh rasa khawatir dan memilih mereka menyalurkan energi mereka untuk beraktivitas di luar rumah. Pesan untuk berhat-hati gak pernah lupa, tapi resiko mereka mengalami lebam dan memar karena benturan, jatuh, atau apapun yang kadang mereka sendiri tidak sadar dan tahu penyebabnya. Resiko yang sebetulnya juga menghampiri kita orang dewasa.

Bukan karena tidak hati-hati juga sih, kadang ya memang ketidaksengajaan. Kecelakaan kecil yang selalu mengintai di sekitar kita. Kalau saya bahkan menjelang dan selama menstruasi biasanya bagian-bagian tubuh tertentu sangat mudah memar atau lebam bahkan tanpa saya sadari penyebabnya.

Kalau sudah kayak gini, paling penting untuk menyiapkan Thromboflash di kotak P3K di rumah. Gak mungkin kan anak-anak harus kalah karena lebam. Toch kenyataannya mereka tuch udah gak takut lebam lagi. Yaa palingan mengadu ke saya, atau kadang sudah tahu harus bagaimana menyikapinya saat mereka mendapat lebam. Boleh dibilang Thromboflash bisa banget jadi sahabat keluarga agar aktivitas anak-anak yang super aktif bisa berjalan dan resiko akibat benturan bisa diminimalisir dengan tindakan cepat berkat Thromboflash untuk luka dalam/memar/lebam.


Mengapa harus ada tindakan cepat untuk melindungi dari luka dalam atau memar (lebam)? Karena kondisi lebam merupakan pertanda  pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit akibat benturan benda tumpul. Nah saat pembuluh darah pecah, maka darah akan menyebar ke jaringan sekitarnya yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri dan perubahan warna kulit.

Kondisi lebam yang dialami anak-anak juga bervariasi sih. kadang lebam biasa dengan warna biru hingga ungu gelap namun kadang masih merah dan mereka tampak lebih kesakitan saat lukanya disentuh. Mereka kadang menolak disentuh. Biasanya saya biarkan mereka mengoles sendiri Thromboflash di luka mereka karena khawatir jika saya yang melakukannya.

Cara mengaplikasikannya mudah banget kok, cukup oleskan tipis pada luka lebam atau memar, 2-3 kali per hari sampai sembuh. Hm bisa juga sih dioleskan ke kain kasa lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Hanya saja, pastikan untuk tidak mengoleskannya pada luka terbuka ya.

Oh iya, warna luka memar merupakan indikasi seberapa parah luka. Ini juga menjadi pertanda proses penyembuhan luka memar itu sendiri.  Tahapannya sebagai berikut:

  • Merah: sesaat setelah terbentur, kulit akan terlihat memerah. Bagian tubuh yang terbentur menjadi sedikit bengkak dan terasa nyeri ketika disentuh.
  • Kebiruan hingga ungu gelap: biasanya, satu atau dua hari setelah benturan, warna memar akan menjadi kebiruan atau ungu gelap. Perubahan warna ini disebabkan karena minimnya asupan oksigen dan juga pembengkakan di area sekitar memar. Akibatnya, hemoglobin yang berwarna merah akan berubah menjadi biru.
  • Hijau pucat: memasuki hari keenam, warna memar akan berubah menjadi kehijauan. Hal ini menandakan bahwa hemoglobin yang terdapat dalam darah mulai terurai dan proses penyembuhan sedang berlangsung.
  • Kuning kecokelatan: setelah seminggu, luka memar akan berubah warna menjadi lebih terang, yaitu kuning pucat atau cokelat muda. Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses penyembuhan memar. Memar tidak akan berubah warna lagi, melainkan menghilang secara perlahan dan kembali ke warna asli kulit.

Oh iya, kenapa saya memilih Thromboflash sebagai anti thrombosis/anti coagulant?, Thromboflash mengandung bahan aktif  Heparin Sodium 200 IU. Herapin berasal dari Bovine (mucosa sapi). Nah kandungannnya ini yang membuat Thromboflash dipastikan HALAL dan sudah mendapat Sertifikat Halal dari  MUI. Sertifikasi halal ini penting banget kan agar kita juga merasa aman dan nyaman menggunakannya. Dalam hal ini produsen tentu ingin melindungi konsumen. Pun secara fisik sangat praktis dan tidak lengket.


So, ga ada alasan lagi buat menghalangi anak-anak beraktivitas karena khawatir efek benturan dan sejenisnya. Makanya waktu Ka Alinga yang ternyata cukup sporty dan suka pelajaran olahraga terutama lari dan futsal, saya tidak berkata tidak bahkan cukup mensupportnya. Agak gak nyangka juga sih si mungil ini ternyata calon runner hahaha. Jadi setiap pelajaran olahraga, dia selalu excited terutama saat ada lomba lari di antara teman-temannya. Ia selalu mengingat dan mencatat waktu tempuhnya.

Pak Lazu guru olahraga bahkan menyarankan Kakak gabung di grup futsal putri. Lagi-lagi saya gak bisa bilang enggak, wong anaknya riang gembira gitu pingin gabung tim futsal. Jadi kakak ada latihan tambahan futsal di luar hari sekolah. Tapi ya itu, siap-siap kotak P3K termasuk Thromboflash. Karena kaki lebam bisa jadi langganan hahaha.

Nah Dek Paksi juga gak jauh beda dengan Ka Al. Sejak semester awal di kelas 1 ini, sudah minta bergabung di ex-school Bola. Sampai minta dibelikan baju bola, sepatu bola, dan bola sepak betulan untuk main di rumah. Jadilah tembok dan carport tempat Dek Paksi berlatih setiap hari. Apa yang terjadi, tiada hari tanpa bola. Duuh bolanya itu lho, bola beneran hahaha. Ya iyalah masak bola bohongan sih. Saya aja merasa berat menendangnya. Klo kena tendangan Paksi tanpa sengaja, lumayan lhoo rasanya, hiks.



Kadang kalau weekend pasti Ibu deh yang diminta jadi sparing partner. Udah pasti gawang Ibunya yang kebobolan terus. Benturan bola yang cukup keras dan kadang juga benturan dengan lawan main gak boleh jadi halangan untuk mensupport passionnya bermain bola. Cukuplah Ibunya ini siap dengan #AksiFlashBunda. Sediakan Thromboflash selalu di rumah. Ajarkan cara mengoleskannya, in case Ibu tak di rumahpun mereka sudah bisa melakukannya sendiri.

Oh iya, berkat kesungguhan Dek Paksi, setelah terima raport kemarin Ia ditawari untuk masuk tim inti sepak bola sekolah lhoo. Waah Paksi senang banget pastinya walaupun artinya jadwal latihan bertambah. Karena ada extra latihan di hari Sabtu untuk tim inti sepak bola. Gak papa ya nak, liburnya terpotong sedikit. Selain sehat, bermanfaat, kamu juga happy kan? Itu yang paling penting.

Tetap semangat ya Kiddos! Pasti kalian #GakTakutLebam dan Gak berhenti berjuang yaa.  Love you nak 😚😙😗😘

Hmm jadi pingin nyanyiin lagunya Once Mekel sama Shakira Jasmine nih...
Jangan pernah menyerah
Menaklukan dunia
Jangan berhenti tuk terus berjuang
Jadi pemenang
Tetes semangat ini
Tak akan pernah habis
Selama kita terus bersama
Meski berbeda
Kita pasti bisa








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Komunikasi Suami Isteri

Family Fun Time With Colour to Life Faber-Castell

Mengenal Spektrum Elektromagnetik