Hijrah Yuk! ke Pola Hidup Sehat :)


Menjalankan pola hidup sehat termasuk pola makan sehat dan pola kerja sehat tuh gampang-gampang susah. Sebetulnya gampang, tapi dibikin jadi susah. Eh apa sebaliknya susah-susah gampang. Kelihatannya susah padahal bisa dibikin gampang. Apa sih bu? Yang pasti semuanya kembali ke niat kita. Beneran mau sehat? Kalau mau, yang susah itu lama-lama jadi gampang karena proses pembiasaan dan konsistensi. Gak harus berubah secara drastis juga kok, pelan-pelan tapi konsisten. Coba yuk!



Pola Asup Sehat

Jadi ini ceritanya mau sharing aja sih,  soal pentingnya menjaga pola hidup terutama pola asup sehat. Kadang-kadang teorinya dibikin berat gitu, padahal ya sebetulnya bisa dibuat simple aja. Terasa sekali perubahan yang saya dan keluarga alami sejak sekitar tahun 2015 lalu mencoba memperbaiki pola makan ke pola makan sehat. Lebih tepatnya sih pola asup sehat, karena yang kita asupkan gak cuma makanan ya, minuman juga penting banget tuh. Air, iya air yang kita minum cyiin.

Pola asup sehat ini sangat terasa pengaruhnya gak cuma buat saya dan suami tapi juga buat anak-anak. Dulu migrain, vertigo, sinus, batuk flu, radang tenggorokan, panas dalam udah yang dipastikan hadir setiap bulan.  Kayak langganan bulanan ya. Nah Ayahnya sih sering banget mengalami panas dalam dan masuk angin, Hmm sama mimisan deh. Alhamdulillah so far, kondisi kami jauh lebih fit tiga tahun belakangan. Keluhan-keluhan kesehatan jauh berkurang.

Anak-anak juga alhamdulillah bukan tipe anak yang sering sakit dan bolak balik ke dokter. Dalam satu tahun ada beberapa kasus mereka sakit tapi alhamdulillah hitungannya masih wajar. Saat di group WA Para Mommies, baik di kelas Ka Al, Ka Zaha, mapun Dek Paksi, setiap hari selalu saja ada kabar anak-anak yang sakit atau kurang sehat. Alhamdulillah mereka terhitung jarang jatuh sakit. Keluhan kesehatan umumnya karena kelelahan dan biasanya kurang minum atau kurang buah.

Pembiasaan dan Konsistensi

Anak-anak sudah lama, tanpa dipaksa mulai suka mengasup sayur segar seperti kami. Ini saja sudah sangat membantu vitalitas mereka.
As I have mentioned frequently, 
"Children See Children Do.

Jadi kalau ada yang tanya: "Mba, kok anak-anaknya suka makan sayur sih? "
"Hmm coba deh tanya anak-anakku kenapa mereka suka sayur."
"Gara-gara Ayah dan Ibu makan sayur mulu. Trus disuruh coba, lama-lama jadi suka. Ternyata enak lho sayur."
As a role model, lakukan dulu apa yang kita pikir akan baik buat anak-anak. Melihat konsistensi kita, insyaAllah bersama waktu, mereka akan mulai tertarik, lalu meniru, dan membuktikan sendiri manfaatnya.

Segampang itu? Iya segampang itu. Yang susah menurut saya adalah menjaga konsistensi kita dan menularkan konsistensi itu buat anak-anak. Disiplinnya yang susah. Tapi saat kita udah berada di "jalan yang benar", biasanya saat kita melakukan pelanggaran atau cheating misalnya tubuh kita biasanya langsung kasih alarm lho.



Kurang buah, sayur, dan serat, kurang minum, jadi susah buang air besar, sariawan, bibir pecah-pecah, tenggorokan sakit, badan gak enak, sumeng-sumeng, mudah kena sakit dan sulit konsentrasi. Gejala bisa lebih parah kalau ditambah dengan salah mengasup makanan. Terlalu banyak junk food dan sejenisnya tanpa diimbangi makanan sehat. Trus ditambah kurang istirahat dan pola hidup secara keseluruhan yang tidak teratur.

Body alarmnya mungkin kedengaran sepele ya, kayak kita sering dengar istilah panas dalam. Gejalanyapun yang tadi sudah disebutkan. Tapi meski terdengar sepele sebetulnya kalau kejadiannya berulang-ulang bisa dipastikan produktivitas kita akan sangat terganggu. Efek panas dalam yang datang terus-terusan, selain mengganggu kenyamanan tubuh pastinya juga menurunkan produktivitas kita.

Gak cuma kita orang tua, jika terjadi pada anak-anak, kondisi yang sama juga sangat mungkin terjadi pada mereka. Yang pasti sehat itu pangkal bahagia deh. Apalagi anak-anak, gak tahan kan liat mereka sakit? apalagi kalau sakitnya keseringan. Kondisi ini mengganggu pola belajar mereka juga.

Body Alarm


Tanda yang diberikan juga jelas kok. Gampangnya sih, pasti deh panas dalem nih! Body alarm yang muncul mestinya sih jangan dicuekin, karena kalau badan kita bisa ngomong maunya bilang ke kita: "pliss deh perhatikan kebutuhanku". Kebutuhan akan air minum sangat mendasar namun sering sekali dianggap sepele. Padahal rasa haus yang sering tidak kita anggap sebagai pertanda merupakan "early sign" bahwa tubuh kita butuh air.

Semakin "parah" maka keluhan  seperti sariawan, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, bahkan sulit buang air besar merupakan "warning" dan kita mungkin butuh bantuan ekstra lebih dari sekedar air minum.

Suami bahkan bisa mengalami mimisan saat mengalami panas dalam. Sayangnya kondisi ini diturunkan ke anak-anak kami. Jadi melihat suami dan anak-anak mimisan sudah merupakan hal yang "biasa" buat saya. Tandanya mereka mulai mengalami panas dalam dan harus dilakukan upaya ekstra.  Saat mimisan dalam jumlah yang tidak terlalu ekstrim biasanya anak-anak bahkan sudah bisa menghandle sendiri apa yang harus dilakukan. Intinya dihentikan pendarahannya, istirahat, banyak minum air putih.

Saya juga suka sediakan air kelapa muda murni untuk asupan tambahan yang alami. Saya suka banget, anak-anak juga. Nah untuk yang praktis biasanya sih disiapkan Laturan Cap Kaki Tiga. 

Alhamdulillahnya #CapKakiTiga punya varian rasa yang disukai anak-anak. Selain yang plain, yang sebetulnya mereka juga suka sih dan gak masalah dengan yang plain, ada beberapa varian rasa nih kayak leci, jambu biji, jeruk, jeruk nipis, melon, stroberi, dan anggur. Mereka jadi pingin cobain semua rasa jadinya.

"Jangan leci, jeruk, sama stroberi mulu bu, cobain rasa lain deh, kayaknya seru!"
" Lhaa, suka mereka!"
Hmm bisa banget jadi solusi menarik cara mengatasi panas dalam pada anak.

Mulai dari Menjaga Asupan Air


Terkadang awarnes kebutuhan tubuh akan asupan air hanya kita perhatikan saat kita banyak melakukan aktivitas yang mengeluarkan air dari tubuh. Padahal meski kita hanya sedang beraktivitas di ruang ber AC sepanjang hari sekalipun, kebutuhan tubuh akan air tetaplah sama. Kondisi ini sering kita abaikan apalagi saat kita sedang sibuk. Kondisi ini pula yang menjadi tantangan buat saya. Satu liter botol air di ruangan menjadi semacam cara saya mengingatkan diri. Nah PR buat saya justru memberi pemahaman dan membentuk kebiasaan kepada anak-anak terhadap pentingnya kecukupan asupan air minum.


Anak-anak selalu saya bawakan masing-masing 1 botol air minum ukuran 600 ml. Saya menekankan mereka untuk menghabiskannya. Seharusnya bahkan mereka bisa menambah air minum yang disediakan di sekolah untuk anak-anak secara umum. Sayangnya mereka sering lupa saking sibuknya belajar dan main di sekolah. Namanya juga anak-anak, hmm kalau belum haus banget, suka lupa minum. Sampai-sampai kita harus minta tolong gurunya agar anak-anak diingatkan untuk menghabiskan minum.

Sepakat kan pentingnya pola asup sehat, bahkan dari upaya paling simple menjaga asupan air untuk tubuh.

Jadi masak mau nunggu waktu akhir tahun sih buat bikin resolusi hidup sehat. Mulai aja atuhlah sekarang. Eh pas banget juga 11 September kan tahun baru Hijriyyah. Bisa banget kan bikin resolusi juga di tahun baru Hijriyyah ini untuk hijrah dari pola hidup dan pola asup yang berantakan ke pola hidup dan pola asup yang lebih baik, sehat, dan tentunya maslahat.

Dimulai dari yang paling mendasar deh. Kebutuhan minum per hari. Penting banget memenuhi kebutuhan tubuh akan air putih minimal 8 gelas atau 2 liter sehari. Saya punya botol minum seukuran1 liter di kantor. Jadi kalau mau pulang, minimal botol itu sudah kosong. Sisa 1 liternya diakumulasi dari minum pagi, sore, dan malam hari. Di rumah juga saya punya botol minum ukuran 1 liter seperti ini tapi kadang akhirnya jadi botol ramai-ramai. Anak-anak juga minum dari situ. Jadi saya susah menakar. Tapi intinya kalau kita sudah disiplin, badan kita kasih tahu kok klo ada yang salah. 

Nah selain air minum 8 gelas atau 2 liter perhari. Pastikan juga kita menambah asupan air dari sumber yang lain. Buah yang banyak mengandung air, air kelapa murni, dan yang praktis bisa jadi "simpanan" di rumah dan di kantor atau bahkan dibawa saat perjalanan ya kayak Larutan Cap Kaki Tiga. Kemasan Cap Kaki Tiga ada yang berupa botol dan  kaleng dengan ukuran 500 ml, 320 ml dan 200 ml, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk bepergian dan dalam perjalanan bahkan untuk dibawa anak-anak ke sekolah bisa pilih kemasan yang lebih kecil. Jadi praktis kan, bisa diselipkan di tas dan tidak berat.



Cap Kaki Tiga dengan kandungan mineral alami yakni gypsum fibrosum dan calcitum berfungsi mencegah dan mengobati panas dalam. Jadi gak harus menunggu panas dalam baru diminum juga sih. Tidak harus menunggu alarm berbunyi baru kita bergegas memperbaiki pola asup kan? Jauh lebih baik mencegah daripada mengobati. Manfaat Larutan Cap Kaki Tiga ini memang selain meredakan panas dalam dan radang tenggorokan, mengatasi sariawan dengan cepat secara alami juga membantu menyegarkan tubuh. Larutan Cap Kaki Tiga juga aman untuk ibu hamil karena memang kandungannya alami.

Larutan ini kan sudah sejak dulu dikenal di masyarakat. Bisa dikatakan sebabagai #AhlinyaPanasDalam. Kalau para Ibu angkatan "old" kayak saya pasti sudah kenal sama Cap Kaki Tiga yang resepnya lahir dari tradisi turun termurun dan terpercaya. FYI, larutan ini sudah dikonsumsi banyak keluarga sejak tahun 1937 lhoo.  Saya juga belum lahir tahun segitu kan? Eh Indonesia aja belum merdeka ya. Wah luar biasa ya.

Meski demikian, Cap Kaki Tiga tetap updated dan kekinian lho. Selain mengembangkan variasi rasa dan kemasan juga sudah mendapatkan sertifikat halal MUI dan tentu saja sudah terdaftar resmi di BPOM RI. Proses pembuatan hingga pengemasannya menggunakan teknologi yang canggih dan terjamin kualitas dan keamanannya. Hmm tidak ada yang perlu kita ragukan lagi saat mengonsumsinya. Kita memang harus #PastikanYangBenar untuk semua yang kita asup.



Jadi sudah siap hijrah ke pola hidup sehat? Yuuk mulai dari 1 Muharram tahun Hijriyyah kali ini. Mulai dari yang sederhana dulu deh. Iyes, minimal minum air 2 liter sehari. Jangan ditunda lagi yaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Komunikasi Suami Isteri

Family Fun Time With Colour to Life Faber-Castell

Mengenal Spektrum Elektromagnetik