Postingan

Photovoltaic thermal (PVT)

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Photovoltaic thermal (PVT) adalah sebuah sistem yang merupakan gabungan dari sel photovoltaic (PV) dan solar thermal collector (STC). Pada prinsipnya sistem ini bertujuan untuk memanfaatkan radiasi matahari lebih banyak dibandingkan photovoltaic atau solar thermal collector sendiri. Seperti yang telah diketahui bahwa sel photovoltaic mengkonversi langsung dari radiasi matahari menjadi listrik searah, sedangkan solar thermal collector memanfaatkan radiasi termal yang dipancarkan oleh matahari. Dengan menggabungkan kedua sistem ini maka energi yang termanfaatkan menjadi lebih banyak sehingga efisiensinya lebih besar. Gambar 1 meunjukkan skema dari mdul PVT sederhana. Pada modul ini, bagian atas merupakan modul PV dan bagian bawahnya adalah STC yang berupa pipa. Pada saat radiasi matahari datang maka modul PV mengkonversikan energi radiasi matahari tersebut menjadi listrik DC. Kemudian karena radiasi matahari juga terdiri dari radiasi termal maka temperatur modu

HIJUP Support Industri Halal Indonesia (HIjab Celebration Day 2019)

Gambar
Pagi itu langit Tangerang Selatan lebih tepatnya lagi di daerah Bintaro tampak teduh. Dua orang wanita cantik berhijab berdiri di depan ratusan orang yang sebagian besarnya merupakan wanita dengan outwear hijab yang sporty dan tampak elegan. Ibu Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany membuka acara Hijab Celebration Day dalam rangka memeringati movement World Hijab Day yang jatuh pada tanggal 1 Februari setiap tahun sejak 2012. Diajeng Lestari, CEO HIJUP penggagas dan pelaksana kegiatan ini mendampingi Ibu walikota membuka acara. HIJUP seperti tahun sebelumnya kembali mengadirkan Hijab Celebration Day    #HCD2019 di Bintaro X Change. Kali ini HIJUP berkolaborasi dengan Islamic Nexgen Fest milik Kementerian BUMN. Acara ini juga didukung oleh Himpunan Bank Milik Negara Syariah yang meliputi BTN Syariah, BNI Syariah, Mandiri Syariah, dan BRI Syariah serta Wika, Pertamina, Telkom, dan Pegadaian. Beragam aktivitas mulai dari kegiatan olahraga, interaktif talkshow, hingga bazaar dar

Mau Sablon Kaos Pakai Teknik Polyflex? Kenali Dulu Kelebihan dan Kekuranganya

Gambar
Hai Guys apa kabar? Mom of Trio mau ngobrolin soal sablon kaos lagi nih. Punya tumpukan kaos sablon di lemari dengan aneka warna?  Nah kayaknya sih akan selalu begitu ya karena kaos selalu nyaman dan gak ada matinya ya buat jadi pilihan fashion keluarga. Rasanya perlu juga nih paham tentang teknik sablon kaos supaya saat membeli dan memilih, kita bisa mendapatkan pilihan yang sesuai dan memuaskan insyaAllah. Sablon kaos masih jadi andalan semua orang, karena lebih mudah dijangkau dan sangat nyaman dipakai, terutama bagi orang Indonesia. Kaos bisa dipakai dan dipadukan dengan berbagai macam jenis pakaian. Ini yang membuat kaos menjadi pakaian yang sangat cocok dipakai untuk bergaya . Untuk menghasilkan sablon kaos tentunya ada berbagai proses dan teknik yang perlu kita ketahui sehingga menghasilkan sablon yang kita inginkan. Salah satunya adalah teknik sablon polyflex. Pengertian Sablon Kaos Teknik Polyflex Sablon polyflex adalah sablon digital menggunakan bahan sejenis Vinyl atau stick

IstanArina: Hunian Maya Mba Arina

Gambar
Berkenalan dan berkomunikasi intens dengan Mba Arina saya lakukan setelah kami bergabung dalam group arisan link dari  Group Blogger Perempuan. Hmm padahal kami sudah saling kenal karena bergabung di beberapa komunitas blogger lainnya. Sebutlah salah satunya Blogger Muslimah di mana Mba Arina merupakan salah satu adminnya. Kali ini saya mau mampir (lagi) ke rumah maya Mba Arina.  Eh tapi sebelumnya kenalan dulu yuk sama blogger perempuan satu ini. Arina Mabruroh, akrab disapa Arina/Rina. Lahir di Wonosobo Jawa Tengah, lalu pindah ke Semarang setelah menikah. Sekarang domisili di Denpasar, Bali karena ikut suami yang pindah kerja.  Keluarga kecil Mba Arina terdiri dari: Ayah Adi, Bunda Arina, Kakak Hasna dan Adik Salsa. Nih saya posting keluarga kecil Mba Arina di Bali View this post on Instagram [Emak-emak BPJS*] . "Yah, jalan yuk!" "Ke mana?" "Ke tempat yang belum pernah kita datangin." "Ngapain? Lagi nggak ada bajet, nih." "Ya ngajak an

Menikmati Yogya Kurang dari 24 Jam

Gambar
Menikmati Yogyakarta kurang dari 24 jam. Bisa? alhamdulillah kejadian banget akhir tahun lalu. Ini sebetulnya bukan full jalan-jalan. Jadi saya ke Yogyakarta bareng keluarga besar pengurus, pengawas, dan pengelola Koperasi di kantor nih. Acaranya 2 hari 1 malam. Berangkat Jumat malam kembali Minggu siang. Iya satu malam dihabiskan di perjalanan dengan kereta. Pulangnya dijadwalkan naik pesawat. Jadwalnya full pake banget tuh. Selain outbond untuk menjalin kekompakan antar karyawan juga diisi dengan studi banding ke salah satu Koperasi Syariah di Yogyakarta. Karena saya harus menyiapkan anak-anak yang sedang musim ulangan saya minta izin pulang duluan. Jadi saya gak sampai 24 jam menjejak kaki di Yogyakarta. Trus masih bisa menikmati Yogya dengan waktu yang demikian sempit? Yuk sini saya ceritain! Berangkat dari Jakarta (tepatnya dari kantor) sore seusai jam kantor. Naah kalau saya karena status sedang dinas luar jadilah saya berangkat dari rumah. Pas banget anak-anak baru pulang sekola