E-Book Untuk Upgrade Ilmu Parenting (Pra Remaja dan Remaja)
Pra Remaja dan Remaja
Pra remaja dan remaja adalah sosok yang unik. Mereka bukan lagi kanak-kanak pun bukan sosok matang yang kita sebut orang dewasa. Mereka sosok yang secara fisik tengah mengalami perubahan. Semula anak kecil yang karena fisiknya selalu mendapatkan prioritas dan asistensi lebih. Kini Ia mulai tumbuh, perubahan fisik yang bisa jadi merupakan hal yang tidak langsung dapat dinikmatinya sebagai sebuah proses.
Secara psikologis, kondisi pra remaja dan remaja ini juga tidak kalah unik. Kondisi ini juga membuatnya menjadi lebih menantang bagi kita orang tuanya. Mereka mulai membentuk pola pikir dan sikap yang beranjak mandiri. Mulai melepaskan diri dari bayang-bayang orang tua. Namun belum sepenuhnya memiliki jiwa mandiri yang utuh. Rentan dengan mood swing, mudah stress, galau, dan sejenisnya.
Anak tiga dan semua mulai beranjak memasuki masa pra remaja dan remaja dengan jarak usia yang berdekatan, satu sisi akan sama repotnya seperti dulu saat mereka masih balita. Namun di sisi lain mungkin saya perlu memahami satu ilmu untuk tiga tantangan yang serupa. Iya serupa, karena bagaimanapun mereka tetap 3 sosok dan pribadi yang berbeda. Terlebih remaja mempunyai perkembangan emosi serta kognitif yang berbeda satu sama lain.
Sebagai orang tua, ternyata mendampingi para pra remaja dan remaja ini menjadi challenge tersendiri. Bahkan buat saya, ini menjadi fase yang membutuhkan effort yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Iya karena mereka, para pra remaja dan remaja adalah makhluk yang sangat spesial. Terlebih mereka hadir dan menyandang identitas ini pada generasi zaman now, generasi millennial, generasi Z.
Mengapa Orang Tua Perlu Meng-upgrade Diri?
Para pra remaja dan remaja adalah sosok yang tengah bergerak di masa peralihan. Pada masa inilah pertama kali mereka akan memasuki wilayah kemandirian. Mereka akan mulai belajar mengambil keputusan sendiri. Mereka mulai membuka dan memperluas pergaulannya. Masa-masa awal mereka membangun dan menumbuhkan kebiasaan baik yang kelak akan mereka teruskan selama hidup.
Hmm apalagi di era digitalisasi seperti saat ini. Tantangan berikutnya, mereka adalah generasi Z yang harus mengalami peristiwa besar dalam sejarah peradaban manusia. Hadirnya COVID-19 yang mengubah total tatanan hidup masyarakat termasuk kebiasaan yang juga mengubah daily life mereka sebagai remaja dan pra remaja.
Tugas yang menantang ini harus dijalani dengan penuh kesadaran. Sebagai orang tua saya merasa perlu membekali diri lagi dan lagi agar saya bisa sebaik mungkin mendampingi mereka di masa transisi yang ternyata jauh berbeda dengan apa yang lazim pra remaja dan remaja lain hadapi di masa-masa sebelumnya termasuk masa remaja kami orang tuanya zaman dahulu kala. Hayyyah serasa zaman purba gak sih? zaman vintage kalau kata si kakak.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Upgrade diri?
Setuju banget kalau menjadi orang tua itu gak ada sekolahnya. Gak diajarkan di bangku sekolah manapun. Gelar menjadi orang tua juga bukan diberikan institusi manapun. Gelar pemberian Yang Maha Kuasa. Ilmu parentingpun mungkin tak bisa secara penuh dan komperhensif kita dapatkan dari satu tempat atau satu insititusi pendidikan.
Menjadi orang tua adalah proses belajar itu sendiri. Hari ini kita bukan hanya belajar dari pengalaman menjalani peran diri sebagai orang tua namun juga harus dibarengi dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan diri.
Gali dan cari ilmu parenting. Bagaimana caranya?
1. Bergabung dengan Komunitas Parenting.
Inilah indahnya seni bergaul. Kita bisa bertemu dengan berbagai pengalaman yang memperkaya kita dari komunitas para orang tua atau para praktisi dan pakar yang membidangi ilmu parenting. Sharing dari sesama orang tua maupun insight dari para pakar merupakan cara belajar yang paling tidak "mendikte" bagi kita para orang tua yang kadang merasa "sudah bisa", "serba tahu", dan "gengsi diajari". Kekhasan permasalahan para pra remaja dan remaja juga membutuhkan beragam prespektif dan insight baik berdasarkan pengalaman empirik sesama orang tua maupun dari pakarnya.
2. Ikuti Seminar atau Webinar Parenting.
Untuk kondisi per hari ini di mana kita dibatasi dalam bergerak dan bersosialisasi. Seminar telah digantikan dengan webinar. Mengikuti webinar parenting dan terutama untuk tema-tema terkait remaja akan sangat membantu kita yang mungkin tidak bisa keluar rumah. Materi webinar terkait dengan parenting bagi orang tua dengan pre teen dan teen-pun cukup beragam. Mulai dari mengulas aspek kesehatan remaja, aspek psikologis dan emosional remaja, bagaimana mendampingi agar para remaja tetap bisa berkarya dan berprestasi dalam masa transisi, dan banyak lagi.
3. Baca Buku Seputar Tema Remaja.
Bahkan buku fiksi bergenre remaja juga bisa menginspirasi kita. Well, kita bisa ajak anak-anak membacanya juga lho. Oh iya, buku ringan terkait dengan desain interior untuk remaja juga memberikan kita inspirasi untuk mengantarkan para pra remaja dan remaja kita merasa lebih nyaman di ruang pribadinya.
Cara Aktivasi GoPay di Google Play
- Masuk ke akun Google Play kamu di smartphone
- Klik ikon garis 3 di kiri atas
- Pilih “Payment Method” / “Metode Pembayaran”
- Klik “Add GoPay”
- Klik “Continue” setelah muncul halaman baru
- Pastikan nomor HP yang digunakan untuk GoPay sudah benar lalu Klik “Continue” lagi
- Masukkan PIN GoPay kamu
- Kamu akan menerima konfirmasi “Linking successful”
Aplikasi akan otomatis redirect ke aplikasi Google Play. Yay! sekarang GoPay sudah masuk di metode pembayaran Google Play.
Komentar
Posting Komentar