Menikmati Nasi Mandi dan Nasi Kabsah di Tanah Jazirah
Saat mengunjungi suatu tempat dan kita melewatkan kuliner khas lokal maka dipastikan rasanya ada yang kurang afdhol yaa. Gak sah, jadi wajib balik lagi. Eh... Maunya gitu yaa. Eh mungkin ada benarnya juga. Saat Umroh sebelumnya di 2017 saya gak sempat nih Makan Nasi Mandi dan Nasi Kabsah, jadi balik lagi deh ke sana 2019 lalu. Upss bukan sekedar mau makan ya.
Nah Nasi Mandi dan Nasi Kabsah merupakan dua jenis nasi khas timur tengah utamanya Saudi Arabia. Kunjungan saya ke dua kali ke tanah suci akhir Desember lalu, akhirnya saya sah sudah mengunjungi jazirah arab karena sudah makan Nasi Khas yang dimasak oleh Arabian dan dinikmati di langsung di tanah arab. Hahaha, tapi tetap kalau Allah izinkan dan panggil lagi, insyaAllah. Saya mau banget ke sana lagi meski sudah icip kuliner khas ini.
Duuh jadi makin lapar gak nih, lagi puasa ngobrolin makanan enak hehehe... Gak papa biar pada semangat menyambut waktu berbuka ya.
Baca Juga: 9 Tips Menjaga Nasi Sehat dan Nikmat
Nasi Khas Arab memang berbahan beras basmati, selain Nasi Biryani. Klo Nasi Biryani sih udah familiar yaa. Hmm yang juga familiar dan sering saya nikmati adalah Nasi Kebuli. Nah klo Nasi Mandi dan Nasi Kabsah saya belum tahu cita rasanya meskipun pernah dengar dan lihat penampakannya.
Alhamdulillah saat group kami melakukan ziarah ke Thaif. Dalam salah satu run down acaranya, kami diajak icip eh makan siang dengan kedua menu khas tadi. Bukan icip sih jatuhnya, wong makan banyak kok hahaha. Karena ternyata enak lho, makanya jangan heran klo akhirnya menghabiskan porsi sebanyak itu ya.
Suprisingly anak-anak juga suka dan makan dengan lahap. Semula saya pikir rasanya bakal berat nih Nasi mandi. Karena penampakannya yang khas Nasi Arab lainnya kan emang berat kan ya. Sebutlah Kebuli atau Biryani. Eh ternyata rasa dari nasi dengan warna kuning mengkilat ini "light" dan gurihnya enak banget. Sama sekali gak berat, pas, dan gak berlebihan. Well ternyata beda sama cita rasa Nasi Biryani, meski penampakannya sangat mirip.
Kalau dilihat dari penampakannya, Nasi Mandi yang berwarna kuning dengan daging ayam dan kepala kambing. Sedangkan Nasi Kabsah disajikan dengan daging onta. Klo Nasi Kabsah ini yang makan rombongan bapak. Kalau saya dan anak-anak sih makan Nasi Mandi dengan ayam dan potongan daging kambing di bagian tengah.
Nah makannya dilengkapi dengan sambal tomat yang cair dan cabe hijau muda. Sambal yang juga "light" dan memang cucok banget sebagai cocolan dan penambah rasa.
Nasi Mandi memiliki warna kuning dan putih. Warna itu berasal dari rempah kuning yang dimasak dengan cara tanur. Warna kuning yang dihasilkan berasal dari rempah apron, rempah asal Timur Tengah. Rasa nasi ini dominan gurih, selain karena rempah apron tersebut juga karena proses memasak dengan teknik tanur. Tenik itu membuat kambing atau ayam oven yang digantung di atas nasi menetes bumbunya ke nasi yang sedang dimasak di atas bara. Kambing dan ayamnya juga diproses dengan cara di-oven, dan ditanur.
Sedangkan Nasi Kabsah memiliki warna kecoklatan, seperti nasi goreng yang menggunakan kecap. Nasi ini salah satu bumbunya menggunakan tomat dan sedikit cabai, sehingga citarasanya asam gurih, tetapi tidak pedas. Hidangan nasi ini dipadukan dengan lauk kambing dan ayam/onta yang dimasak dengan cara direbus, dengan bumbu tomat dan rempah Timur Tengah, dan ditiriskan.
Sekembali ke tanah air saya jadi pingin lagi nih makan dua jenis Nasi Khas Timur Tengah ini. Ada beberapa sih restoran Timur Tengah di Jakarta yang menjadi referensi. Kami sudah berniat mau berbuka puasa bersama keluarga kecil di sana sambil bernostalgia.
Baca juga: 5 Must Try Chinese Restaurant in Malaysia
Alhamdulillah meski belum bisa terwujud karena kondisi Pandemi Covid-19 ini, Tapi tidak apa-apa. Semoga ujian ini segera berlalu dan kita bisa segera menikmati Nasi Mandi dan Nasi Kabsah di restoran. Sekarang sabar dan tetap semangat untuk stay #dirumahaja dulu yaaa.
Eh tapi kalau mau nyoba cari di toko-toko online ada juga lho paket nasi dan bumbu nasi khas Timur Tengah ini. Saya baru aja membeli yang paket beras basmati dan bumbu nasi kebuli nih. Nanti kalau sudah saya eksekusi, saya sharing di Blog juga ya.
Kalau teman-teman punya cerita atau pengalaman atau bahkan sudah pernah bikin menu nasi khas Timur Tengah , yuuk sharing. :)
Nah Nasi Mandi dan Nasi Kabsah merupakan dua jenis nasi khas timur tengah utamanya Saudi Arabia. Kunjungan saya ke dua kali ke tanah suci akhir Desember lalu, akhirnya saya sah sudah mengunjungi jazirah arab karena sudah makan Nasi Khas yang dimasak oleh Arabian dan dinikmati di langsung di tanah arab. Hahaha, tapi tetap kalau Allah izinkan dan panggil lagi, insyaAllah. Saya mau banget ke sana lagi meski sudah icip kuliner khas ini.
Nasi Kabsah |
Duuh jadi makin lapar gak nih, lagi puasa ngobrolin makanan enak hehehe... Gak papa biar pada semangat menyambut waktu berbuka ya.
Baca Juga: 9 Tips Menjaga Nasi Sehat dan Nikmat
Nasi Khas Arab memang berbahan beras basmati, selain Nasi Biryani. Klo Nasi Biryani sih udah familiar yaa. Hmm yang juga familiar dan sering saya nikmati adalah Nasi Kebuli. Nah klo Nasi Mandi dan Nasi Kabsah saya belum tahu cita rasanya meskipun pernah dengar dan lihat penampakannya.
Alhamdulillah saat group kami melakukan ziarah ke Thaif. Dalam salah satu run down acaranya, kami diajak icip eh makan siang dengan kedua menu khas tadi. Bukan icip sih jatuhnya, wong makan banyak kok hahaha. Karena ternyata enak lho, makanya jangan heran klo akhirnya menghabiskan porsi sebanyak itu ya.
Suprisingly anak-anak juga suka dan makan dengan lahap. Semula saya pikir rasanya bakal berat nih Nasi mandi. Karena penampakannya yang khas Nasi Arab lainnya kan emang berat kan ya. Sebutlah Kebuli atau Biryani. Eh ternyata rasa dari nasi dengan warna kuning mengkilat ini "light" dan gurihnya enak banget. Sama sekali gak berat, pas, dan gak berlebihan. Well ternyata beda sama cita rasa Nasi Biryani, meski penampakannya sangat mirip.
Kalau dilihat dari penampakannya, Nasi Mandi yang berwarna kuning dengan daging ayam dan kepala kambing. Sedangkan Nasi Kabsah disajikan dengan daging onta. Klo Nasi Kabsah ini yang makan rombongan bapak. Kalau saya dan anak-anak sih makan Nasi Mandi dengan ayam dan potongan daging kambing di bagian tengah.
Nah makannya dilengkapi dengan sambal tomat yang cair dan cabe hijau muda. Sambal yang juga "light" dan memang cucok banget sebagai cocolan dan penambah rasa.
Apa bedanya Nasi Mandi dan Nasi Kabsah?
Nasi Mandi memiliki warna kuning dan putih. Warna itu berasal dari rempah kuning yang dimasak dengan cara tanur. Warna kuning yang dihasilkan berasal dari rempah apron, rempah asal Timur Tengah. Rasa nasi ini dominan gurih, selain karena rempah apron tersebut juga karena proses memasak dengan teknik tanur. Tenik itu membuat kambing atau ayam oven yang digantung di atas nasi menetes bumbunya ke nasi yang sedang dimasak di atas bara. Kambing dan ayamnya juga diproses dengan cara di-oven, dan ditanur.
Nasi Mandi |
Sedangkan Nasi Kabsah memiliki warna kecoklatan, seperti nasi goreng yang menggunakan kecap. Nasi ini salah satu bumbunya menggunakan tomat dan sedikit cabai, sehingga citarasanya asam gurih, tetapi tidak pedas. Hidangan nasi ini dipadukan dengan lauk kambing dan ayam/onta yang dimasak dengan cara direbus, dengan bumbu tomat dan rempah Timur Tengah, dan ditiriskan.
Nasi Kabsah |
Sekembali ke tanah air saya jadi pingin lagi nih makan dua jenis Nasi Khas Timur Tengah ini. Ada beberapa sih restoran Timur Tengah di Jakarta yang menjadi referensi. Kami sudah berniat mau berbuka puasa bersama keluarga kecil di sana sambil bernostalgia.
Baca juga: 5 Must Try Chinese Restaurant in Malaysia
Alhamdulillah meski belum bisa terwujud karena kondisi Pandemi Covid-19 ini, Tapi tidak apa-apa. Semoga ujian ini segera berlalu dan kita bisa segera menikmati Nasi Mandi dan Nasi Kabsah di restoran. Sekarang sabar dan tetap semangat untuk stay #dirumahaja dulu yaaa.
Eh tapi kalau mau nyoba cari di toko-toko online ada juga lho paket nasi dan bumbu nasi khas Timur Tengah ini. Saya baru aja membeli yang paket beras basmati dan bumbu nasi kebuli nih. Nanti kalau sudah saya eksekusi, saya sharing di Blog juga ya.
Kalau teman-teman punya cerita atau pengalaman atau bahkan sudah pernah bikin menu nasi khas Timur Tengah , yuuk sharing. :)
Komentar
Posting Komentar