Menulusuri Goa Purba di Pangandaran



Pangandaran memang dikenal dengan garis pantainya yang indah. Tak jarang jalan menuju Pangandaran sering macet karena banyaknya wisatawan yang ingin berwisata ke Pantai Pangandaran atau pantai-pantai lainnya yang ada di Pangandaran.

Namun selain pantai, Pangandaran juga memiliki destinasi wisata lain, salah satunya goa purba yang bisa ditelusuri oleh para petualang.  Hmm sahabat Mom of Trio sudah pernah dengar tentang goa purna ini? Yuuk cuus, kita telusuri lebih jauh.

Baca Juga: Gua Ngalau nan Eksotis

Di sini kita bisa menelusuri goa sambil belajar sejarah. Goa-goa di Pangandaran dikenal karena adanya jejak manusia purba zaman pra sejarah. Goa-goa ini dibuka untuk umum. Bahkan beberapa goa menarik minat para arkeolog untuk melakukan penelitian terkait manusia purba.

Mengambil referensi dari harapanrakyat.com, jejak manusia purba ditemukan di kawasan Objek Wisata Goa Sutrareregan. Goa ini ada di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Pada tahun 2017, penelitian yang dilakukan tim arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten menyimpulkan sejumlah benda yang ditemukan di goa ini sudah ada sejak zaman mesolitikum. Wiih cukup tua ya?

Penemuan berupa fosil manusia purba pada zaman pra sejarah tersebut selain di Goa Sutrareregan, ditemukan juga di Goa Panggung, dan Goa Peteng. Ketiga gua ini ada dalam satu kawasan Objek Wisata Goa Sutrareregan.

Jika kita menelusuri ketiga goa ini, kita bisa menemukan jejak peninggalan manusia purba, karena di goa tersebut pernah ditemukan gerabah purba, gigi gajah purba, dan tulang vertebrata. Perkakas berburu manusia purba yang terbuat dari batu rijang juga pernah ditemukan di tempat tersebut. Benda-benda dari zaman purbakala itu ditemukan setelah adanya penelitian di permukaan tanah sekitar Goa Sutraregen.

Baca Juga: Eloknya Pantai Gua Langir

Selain itu, beberapa penemuan benda-benda kuno dari batu berjenis gerabah dan perkakas ditemukan di beberapa goa yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Hal ini membuat para arkeolog yakin bahwa bkawasan tersebut dulunya pernah dihuni manusia purba.

Goa Sutraregen lokasinya ada di dasar lembah dari sebuah bukit yang terdapat di Desa Selasari, Kecamatan Parigi. Goa Sutraregen sendiri memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan panjang goa sekitar 100 meter, sementara lebarnya sekitar 9 meter.

Jika kita menjelajahi Goa Sutraregen, maka kita akan disuguhi relief alam dari stalagtit dan juga stalamit. Selain itu, kita pun bakal menemukan sungai kecil yang mengalir tepat di bagian depan Goa.

Sungai yang mengalir di bagian depan goa diduga merupakan sumber mata air manusia purba yang pernah tinggal di sekitar goa. Sementara di ujung goa, kita pun akan menemukan semak-semak yang diduga merupakan tanaman rimba. Hal ini membuat arkeolog meyakini akan keberadaan manusia purba dari zaman pra sejarah di kawasan Kabupaten Pangandaran.



Jika sudah selesai menelusuri Goa Sutraregen, maka pada ujung goa kita akan menjejaki Goa Panggung. Goa Panggung ini berjarak 20 meter dari pintu keluar Goa Sutrareregan. Tingginya 15 meter, panjang 100 meter, sedang lebarnya 12 meter.

Goa Panggung punya kekhasan sendiri, yaitu hamparan batu yang menyerupai ‘panggung pertunjukkan’. Hamparan batu itu berasal dari stalagtit dan stalamit. Karena itulah goa ini dinamakan goa panggung.

Kekhasan lain dari Goa Panggung, terdapat pada dinding bebatuannya yang keras mirip batu rijang yang dipakai manusia purba untuk membuat sejumlah peralatan sehari-hari.

Keluar dari Goa Panggung, Anda akan dibuat tercengang dengan Goa Peteng. Lokasinya sekitar 50 meter saja dari Goa Panggung. Goa Peteng memiliki tinggi 15 meter, panjangnya 100 meter, sementara lebarnya ada 12 meter.

Baca Juga: Eksotisme Gua Lalay Sawarna Beach

Goa Peteng memiliki aliran air yang masuk langsung ke dalam gua. Selain itu terdapat kamar-kamar yang diduga merupakan tempat tinggal ataupun tempat beristirahat manusia dari zaman pra sejarah.

Kawasan Goa Sutraregen, Goa Panggung dan Goa Peteng ini lokasinya jarang dijamah manusia dan disanalah jejak manusia purba ditemukan. Salah satu jejak itu adalah serpihan gerabah dan ada juga alat pertanian yang ditemukan di Goa Panggung. Hal ini pula yang makin menguatkan teori manusia purba yang tinggal di goa itu sudah mengenal tata cara bercocok tanam atau pertanian.

Selain itu penemuan gajah purba di Goa Peteng, masih dilakukan penelitian. Karena ada gigi gajah purba di goa tersebut, tidak serta merta bisa diartikan di kawasan tersebut dulunya hidup gajah purba. Karena gigi gajah ini bisa jadi hanya koleksi yang dijadikan zimat oleh manusia purba yang pernah mendiami Goa Peteng.

Para arkeolog kemudian menyimpulkan manusia purba yang ada di goa-goa itu dulunya berasal dari zaman mesolitikum. Hal ini dilihat dari kebiasaan manusia purba yang senang tinggal di goa ataupun di pesisir pantai.

Baca Juga: Londa Tana Toraja

Selain itu, manusia pada zaman mesolitikum juga dikenal sudah mengetahui tata cara bertani walaupun masih sangat sederhana. Karena itu mereka tetap masih berburu untuk mengumpulkan makanan. Karena itu tak heran ditemukan alat berburu di dalam goa di Pangandaran tersebut.

Jika kita bosan dengan suasana pantai karena ramainya, kita bisa mencoba menelusuri jejak-jejak manusia purba yang ada di kawasan Goa Sutrareregen untuk mengisi hari libur. Nah ternyata ada alternatif objek wisata yang cukup seru ya di Pangandarans elain menikmati hamparan pantainya. Jadi kapan nih kita ke Goa Purba di Pangandaran... Kuy!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Komunikasi Suami Isteri

Family Fun Time With Colour to Life Faber-Castell

Mengenal Spektrum Elektromagnetik