Dukung Saya #2018PakaiZenBook



Widih, aroma politik serasa menyeruak di sini yaa. Eits tenang kita gak bakalan ngobrolin politik dulu kali ini. Masih tahun depan kan Pemilunya. Iya sih, ini soal dukung mendukung tapi for sure not in the political context.

Jadi ngobrolin apa nih? Ngobrolin yang ramping, cantik, elegan, tangguh, kuat, tahan banting, tahan lama, dan yang pasti oke banget buat diajak kemana-mana? Hmm high quality jomblo kah? Uhuk! bukaan, bukaan.

Well, ini sebenarnya lagi ngobrolin laptopnya Asus seri ZenBook yang ngehits dan viral apalagi setelah Raditya Dika demo di videonya gimana kekuatannya setelah dilindas motor. Penasaran? Ya sok atuhlah googling ajah.

Buktikan aja sendiri.

Saya bahkan sempat menyaksikan langsung kekuatannya di acara Blogger Gathering Asus beberapa waktu lalu di BSD. Laptopnya di-apain?
dibanting-banting
diinjek-injek
dijadiin keset
Gak usah pake emosi ya bacanya. Saya juga agak gamang menyaksikan sendiri laptop itu dibanting sama Mba Atma, trus diinjek-injek sama Mba Vika yang menurut pengakuan Mba Vika saat itu beratnya 105 kg. Gak cukup diinjek, malah minta dijadiin keset. Hadeeh rasanya gak rela dan ketar ketir gitu sayanya. Mba Vika juga kelihatannya agak gimanaa gitu.
"Takut kalau kenapa-kenapa, suruh gantiin.." Gitu katanya.

Kebayang laptop saya tanpa sengaja tersenggol dan jatuh sama Trio Krucils yang pecicilan aja rasanya kayak mau makan sop macan #Eh.

Balik lagi deh ke Mba Vika, eh maksudnya ke ZenBook tadi.

Dan apa yang terjadi?

ZenBook ini tetap menyala dan berfungsi sebagaimana seharusnya.

Duuuh makin naksir aja diriku. Beneran sejak usia laptop lamaku semakin tua dan usiaku juga makin bertambah, kami memang menjadi kurang cocok. Bukan masalah kesetiaan. Pundakku sudah tidak bisa berlama-lama dibebani dengan beban backpack dengan laptop yang cukup berat di dalamnya. Rasanya aku memang harus mulai mencari pengganti.

Sudah dari akhir tahun lalu dan awal tahun ini saya mulai ngintip-ngintip baik langsung maupun tidak langsung laptop-laptop ringan yang mulai banyak muncul. Jujur naksir berat waktu seri ZenBook dari Asus pertama kali nongol. Weiiih selain ringan, "isi"nya pun mantap. Hmm harganya juga mantap banget sih. Nah yang ini harganya di kisaran yang lebih terjangkau sih.

Yang barusan saya sebutkan itu salah satu seri dari Asus ZenBook juga. Tepatnya ZenBook 13 UX331UAL.  Setelah mendengar penjelasan dari pihak Asus yang diwakili Pak Firman PR Managernya, saya kok jadi makin jatuh hati ya sama si rose gold ZenBook 13 UX331UAL ini.

Berdasarkan atas fakta-fakta yang disampaikan, kok kayak ketemu sama sesuatu yang pas banget dengan kebutuhanku. Iya, jadi dukung aku ya supaya bisa berjodoh dengan si dia yang caem.



Diam-diam di salah satu sudut sofa nan empuk di Abuella Cafe BSD yang cozy, saya melakukan percakapan "imaginatif" yang cukup intim dengan ZenBi ini. Lebih spesifiknya sih si ZenBi dengan warna rose goldnya yang manis. Tampaknya serasi benar dengan Ibu bekerja yang manis, suka jalan, dan ngeblog kayak aku. *dilemparmouse*

Hmm apa perasaanku aja atau gimana ya? ZenBi kok kayak paham banget aku lagi merhatiin dia dengan penuh seksama. Tiba-tiba dia ngomong dan kami ngobrol lumayan intens. Semacam pembicaraan pendahuluan untuk saling menjajaki kecocokan satu sama lain.

ZenBi:
Kamu kok ngeliatin aku segitunya sih, aku jadi gimanaa gitu. 
Hmm yang lain juga banyak yang liat-liat aku, pegang-pegang aku, photo-photoin aku, photo bareng aku, tapi gak segitu "dalem"nya kayak kamu.

Me:
"Ehh kok kamu tahu aja sih. Emang kelihatan ya..."

Aku berusaha lebih netral, jangan sampai si ZenBi ke-geer-an kalau aku tuh udah mulai suka sama dia. Sejak pegangan pertama tadi, paling terasa memang perasaan dan getaran itu. Waktu melihat dari jarak 1-2 meter sih masih belum terasa banget istimewanya. Tapi setelah pegang langsung. Angkat-angkat. Nyobain masukin ke dalam tas yang biasa membawa laptop lamaku. Trus bahkan membuka dan menutup, menyalakan, lalu mencoba beberapa fiturnya, aku memang makin merasa terpikat.

ZenBi:
"Hmm gimana ya, kamu kayak grogi gitu tapi kelihatan excited dan gak bisa menutupi rasa kagum kamu sama aku..."

Ih Pede Banget deh ZenBi ini. Well memang ada benarnya sih. Aku kan memang ekspresif, wajar kalau dia bisa menangkap emosiku dengan mudah. Emosi jatuh hati #eaaa

Me:
Iya sih, gimana ya. Jadi aku tuh Ibu bekerja dengan tiga anak yang selain harus bekerja di kantor juga suka ngeblog dan travelling. Nah kebetulan sekali aktivitas pekerjaanku memang menuntut untuk ditemani gadget yang tahan banting dan tahan lama pastinya.
Perkenalan yang lebih mirip curhat mengalir begitu saja.

Untuk kegiatan dan tugas di kantor, aku dan laptop merupakan dua komponen yang sulit dipisahkan. Selain rutinitas harian dalam proses mengumpulkan data sekunder, mengolah data, menganalisa, menyusun kajian, menyusun draft rancangan undang-undang yang sifatnya bisa dilakukan personal, sebagian tugasku menuntutku dan laptop untuk stand by sepanjang rapat pembahasan rancangan undang-undang berlangsung. Jadi bukan cuma aku yang harus kuat dan tahan lama, laptop pasanganku juga wajib setrong dan tahan lama.
ZenBi:
Kamu sudah punya pasangan pastinya kan? 
Ia tampak agak menyelidik

Me:

Pastinya, dan aku sebetulnya tipe yang setia kok Zen. Kalau sudah cocok, aku bakal awet rajet. Apalagi kami sudah lama bersama, sekitar 8-9  tahun. Tapi Laptopku itu memang sudah "cukup tua" sih.  
Ih jangan ngeliat aku kayak gitu dung, biarpun tua, aku berjiwa muda lhoo. Usia aku tuh usia cantik, lagi cantik-cantiknya hahaha. Makanya cocok sama kamu yang cantik. eh!
Masalah utamaku dengan dia, sebetulnya karena mungkin bebannya sudah banyak sehingga performanya jauh menurun dan yang pasti dia cukup berat buat aku. Hampir 3 kg. 
Bayangkan! 
Kalau dulu kemana-mana, meski berat aku selalu bawa dia. 
Bahkan setiap travel keluar negeri, baik dalam rangka tugas (yang biasanya aku agendakan jalan-jalan juga) maupun dalam rangka traveling beneran, aku selalu bawa dia. Maklum tugas bisa datang kapan saja dari kantor. Deadline sponsored post di blog juga sering berbarengan dengan jadwal travelingku. 
Aku juga membutuhkannya untuk menyimpan photo-photo yang kadang memenuhi kameraku. 
You know lah batas maksimal berat tas ke kabin kan hanya 7kg. 
Aku bahkan siap menyingkirkan yang lain demi membawa dia.
Bahkan aku mengganti kamera DLSR ku yang memang cukup berat dengan mirrorless agar bebanku saat traveling bisa terbagi. 
Well, intinya sih kami sebetulnya baik-baik saja. Kami pasangan yang saling mendukung. 
Hanya saja seiring waktu aku tahu dia juga butuh istirahat. Selain aku juga sudah tidak sekuat dulu bisa membawa-bawanya ke mana-mana. Ke pelosok Indonesia bahkan ke beberapa negara. Dia lebih pas kalau sekarang cukup dipakai di kantor saja. Beberapa fiturnya juga sudah mulai berkurang performanya. Ya sunatullah lah yaa... memang sudah waktunya Zen...
Kalimat-kalimatku yang demikian panjang seolah tumpah ruah dari balik dada. ZenBi dengan sabar mendengarkanku.


ZenBi:
Well, beberapa masalah pada laptop lamamu memang dijamin bisa kuatasi dengan spesifikasi yang kumiliki. Seperti yang kamu dengar langsung dari penjelasan Pak Firman dan juga Mba Atma tadi, aku tuh sebetulnya tebalnya sama seperti pendahuluku ZenBook UX331UN. Cuma 13,9 milimeter. 
Nah hanya saja beratku tidak sampai 1 kilogram. Yes! excatly, beratku hanya 985 gram saja. Hmm ringankan? pas buat kamu. Bukan hanya karena tipis yang membuatku jadi ringan tapi karena konstruksiku juga menggunakan magnesium alloy, sementara pendahuluku menggunakan alumunium chassis. Ini juga membuat aku makin tangguh lho. Selain itu rahasia ringkasku juga ada di bezel layar berfitur NanoEdge.
Wiih wajar sih kalau si ZenBi cantik ini cukup percaya diri menceritakan spesifikasinya. Dia memang hasil kreasi yang tidak ujug-ujug. Proses panjang dan detail sudah dilalui. Bahkan ZenBi ini juga sudah memenuhi standar military-grade MIL-STD 810G dan lolos uji daya tahan untuk memastikan kemampuan dan performanya beroperasi dalam berbagai kondisi.

Malah menurut Mas berbaju merah dari Asus, intinya standar military grade itu bisa menjamin bahwa laptop ini bahkan aman untuk digunakan dalam kegiatan yang sangat menuntut kemanan tinggi seperti di lingkungan militer. Misalnya data yang disimpan dalam laptop tersebut merupakan data rahasia atau data penting yang tidak boleh sampai hilang atau rusak karena alasan appaun.

Nah ZenBook 13 UX331UAL ini dijamin bisa menyelamatkan data-data tersebut bahkan ketika Ia harus berada dan mengalami perlakuan yang riskan dan berbahaya seperti dibawa ke medan pertempuran, ke lapangan tempur dan sejenisnya.

Me:
Iya aku tadi lihat sendiri juga sih pas kamu dibanting Mba Atma dan diinjak-injak Mba Vika. Bahkan dilindas motor juga kamu aman-aman aja. 
Oh iya, salah satu yang sering membuat aku sangsi sama laptop tipis dan ringan itu, apakah Ia mampu bertahan dari gencetan yang luar biasa ngeri di commuter line yang harus kujalani bersamanya setiap hari. Hmm jangan tanya deh kedahsyatan commuter line di jam sibuk sedangkan aku harus selalu membawanya setiap hari. 
Terus resiko terjatuh, tersenggol, berbenturan, sangat besar saat membawa laptop traveling. Di sisi lain kadang aku juga takut meninggalkan laptopku bahkan di hotel sekalipun. Selain karena memang aku bisa saja membutuhkannya anytime. Aku suka takut kalau sampai hilang, tertinggal, atau sejenisnya. Data-data di dalamnya itu lhoo yang rasanya tidak bisa aku jamin bisa digantikan. 
Makanya nih kalau aku menyempatkan diri jalan-jalan setelah tugas dan kewajiban kantor selesai saat aku dinas di dalam maupun di luar negeri. Kamu jangan heran kalau aku tetap bawa tas besar atau backpack.  Ya karena itu tadi, aku harus membawanya kemana-mana dari pada pikiranku gak tenang kan? 
Naah kebayang dung... minimal 5 kg di punggung? Selain laptop biasanya ada berkas, make up kit, sama mukena. Kasihan kan pundak aku lama-lama Zen. It is not fair anymore hiks.
To be honest aku butuh yang ringan dan tangguh, hmm kayak KAMU! 


Terakhir beberapa bulan lalu aku ditugaskan ke Jerman. Nah pulang dari sana kami transit di Istanbul hampir 11 jam. Gak enggak banget ya, kalau cuma bengong di Airport. Akhirnya aku dan dua orang temanku keluar bandara dan menikmati Istanbul dan sekitarnya untuk membunuh waktu. Untungnya check in through jadi koper-koper kami langsung keluar di Jakarta. 
Tapi backpack dan semua yang di kabin termasuk laptop terpaksa aku bawa. Maklum aku gak begitu yakin buat menitipkannya di bandara ini. Well, aku bahkan tidak sempat mencari tahu ada fasilitas locker atau enggak. Bandaranya besar banget kaan. Jalan dari tempat kami landing ke imigrasi aja cukup jauh. 
Mau tak mau. selama perjalanan menikmati Istanbul harus gendong-gendong backpack yang lumayan berat. Beuuuh meski sudah ke Istanbul akhir Desember kemarin, aku tetap gak tahan buat beli oleh-oleh khas Turkey. Jadilah makin berat bawaanku. Untung tidak ditimbang ulang. 
Selama explore Istanbul aku bahkan mencoba hampir semua jenis transportasi publik di sana mulai dari tram, bus, kapal ferry yang mengantarkan kami ke sisi Eropa, hingga kereta cepat yang membelah laut. Laptopku ikut jalan-jalan juga Zen. 
Jadi ya sebetulnya laptop yang ringan tapi tangguh tuh urgen banget sih buat aku sekarang-sekarang ini. 
ZenBi:
Waah asyik juga yaa, bisa ikutan traveling kemana-mana. 
Me:
Hahaha... ya karena aku dan laptop memang agak sulit dipisahkan Zen. Kamu juga bakal mendapat perlakukan yang sama nanti kalau kita berjodoh. Apalagi kamu ringan dan yang pasti meski ringan layar kamu juga cukup lebar membantuku tetap bisa fokus mengerjakan tugas dengan membuka banyak file dan aplikasi. Plus membuat aku tetap puas menikmati gambar atau menonton via youtube. 
Selain berat membawa laptopku, aku juga makin berat membawa kabel dan chargernya. Dia tidak bisa bertahan terlalu lama lagi sekarang.
ZenBi:
Nah pas banget, aku si ZenBook UX331UAL, memang dirancang untuk mereka yang memiliki gaya hidup non-stop. Jadi aku tuh dilengkapi dengan baterai lithium-polymer 50Wh yang dirancang khusus untuk memberikan daya tahan baterai hingga 15 jam. 
Nih yaa, kalau kamu harus rapat dengan laptop stand by dari jam 09.00 sampai 12.00, lanjut lagi dari pukul 13.30 hingga 17.00, istirahat, sholat mandi, makan malam lalu lanjut lagi 19.30 sampai 22.00 bahkan sering sampai pukul 23.00. 
Aku rasa kamu masih aman menggunakan aku bahkan tanpa mengisi ulang batreiku.  I am strong enough to accompany you. Believe me. Aku menawarkan kebebasan pemakaian baterai sepanjang hari.
Lhaa kenapa sekarang ZenBi yang menggebu-gebu ya? Mungkin kami sudah menemukan "chemistry" dalam percakapan intens ini.

Me:
Iya sih, aku tadi denger juga penjelasan Mba Atma berkali-kali soal awetnya baterai kamu.
ZenBi:
Untuk kegiatan menggunakan laptop sepanjang hari, aku juga yakin kamu butuh kenyamanan yang optimal saat mengetik.  Aku si ZenBook UX331UAL  dilengkapi dengan keyboard backlit ukuran penuh dengan desain yang kokoh, yang akan memberimu pengalaman mengetik yang luar biasa dalam segala kondisi pencahayaan.  
Kamu bisa sebut kalau dalam hal ini aku adalah mahakarya ergonomi. Aku didesain dengan jarak penekanan tombol keyboard 1,4 mm untuk membuatmu nyaman saat mengetik.   
Aku juga didukung dengan teknologi palm-rejection dan mendukung gerakan multi-jari dan tulisan tangan.  
Cucoklah buat working mom who loves blogging so much kayak kamu.
Saya gak bisa menahan senyum. Pandai kali ZenBi ini mengambil hatiku. Duuuh!



ZenBi: 

Oh iya, kamu juga suka lupa password kan? Aku sempat intip notes di hp kamu saat memphoto-photo aku tadi. Isinya kumpulan password. Pasti termasuk password untuk mengakses laptop ya? Naah, aku tuh dilengkapi sensor sidik jari di touchpad dan Windows Hello. kamu enggak perlu lagi mengetikkan kata sandi setiap kali masuk. 
Cukup sentuh aku dengan lembut saja saja.  Simple kan? cepat dan praktis juga. Dan tentu saja aman dari jangkauan krucils-mu. Setidaknya mereka pasti membutuhkan bantuanmu untuk mengakses laptop jadi kamu bisa menjaga keamanannya. Mereka punya laptop sendiri kan?
Me:
Ada laptop lain yang khusus kusiapkan buat mereka dan itu memang besar dan berat. Supaya tidak mereka bawa-bawa dan mudah terjatuh juga sih.
Tapi memang aku punya kendala dalam mengingat password. Hmm memoriku nih udah mulai full kayaknya hahaha. Memang jadi agak menghambat kinerja juga sih.
ZenBi:
Bicara soal kinerja, meski desainku cantik manis dan ultraportable, tapi aku tidak diciptakan asal-asalan lhoo. aku dibekali dengan Prosesor Intel® Core™ i5 Generasi ke-8 yang supercepat, RAM 8GB, dan SSD 256GB PCIe® yang sangat mensupport performa dan kinerjaku. Kamu bisa menyelesaikan tugas-tugasmu dengan lebih mudah sekaligus juga bisa enjoy blogging dan menikmati suara imersif yang kencang dan kuat dari system audio Harman Kardon yang aku punya.
Me:
Wew... kamu kece abis memang Zen. Cakep dan cukuuup banget buat menopang kegiatanku. You must be a right partner for me.
Eh iya, meski tipis tapi aku lihat kamu cukup lengkap dan tidak memerlukan tambahan perangkat lain jika akan untuk terkoneksi atau disambungkan ke media tayang misalnya. Kamu memiliki port cukup banyak ya. Ada dua port USB 3.0 Type-A, 1 port USB Type-C, port HDMI, port micro SD card plus port audio. Lengkap, all in! 
Ih kamu makin memikat aja sih!



ZenBi:
Ya udah aku tinggal menunggu pinanganmu nih. Jangan lama-lama, Mumpung masih tahun ini aku dukung banget kamu #2018PakaiZenBook.
Me:
Amiiin. Iya nih udah makin mantap aja kayaknya. Well, aku harus sempurnakan ikhtiarnya nih. Lihat tabunganku dulu ya Zen. Aku juga bakal ajukan proposal ke Paksu buat nambahin kekurangan tabunganku. Iya, daripada tiap malam dimintain mijitin pundak sama punggung gara-gara keberatan bawa laptop kan? Mendingan suntik dana supaya aku bisa meminangmu.
ZenBi:
Good luck yaa! See you soon. 
Percakapan diakhiri dengan senyuman manis di bibirku dan harap yang ku langitkan. Lap top ringan, tangguh, tahan lama, performa dan kinerja luar biasa, dan lengkap dalam satu tampilan yang manis. Cocok kan buat aku? Semoga berjodoh ya, Beneran kamu harus dukung aku #2018PakaiZenBook. Untuk kinerja yang lebih baik tentunya.

Kamu udah kenalan belum sama ZenBi, Giiih kenalan dulu dan siap-siap jatuh hati yaa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Komunikasi Suami Isteri

Family Fun Time With Colour to Life Faber-Castell

Mengenal Spektrum Elektromagnetik