Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Energi Dalam Gas Ideal

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Energi dalam suatu zat dapat didefiniskan sebagai energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul. Secara teori gas yang berada dalam suatu wadah akan selalu bergerak secara acak, saling menumbuk antar molekul, dan juha menumbuk dinding wadah. Gerakan molekul inilah yang menyebabkan adanya tekanan dalam wadah. Molekul-molekul gas yang berada dalam wadah selalu bergerak ke segala arah. Untuk menyederhanakannya maka ditinjau satu molekul yang bergerak searah sumbu x dengan kecepatan v x . Molekul ini memiliki massa sehingga memiliki momentum yang kemudian menumbuk dinding wadah dan juga antar molekul. Dalam model gas ideal, tumbukan yang berlangsung terjadi secara lenting sempurna sehingga besar kecepatan setelah tumbukan sama dengan kecepatan sebelum tumbukan dengan arah yang berlawanan atau dapat dituliskan:

Fasa Fluida

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Saat ini terdapat tiga fasa zat yang umum diketahui, yaitu: padat, cair, dan gas. Setiap zat dapat berubah fasa dari satu fasa ke fasa lainnya. Perubaahan fasa biasanya terjadi karena menyerap atau melepaskan energi berupa kalor. Sebagai contoh adalah air, jika air dalam bentuk padat dinamakan es batu. Jika es batu ini dipanaskan (menerima kalor) maka berubah fasanya menjadi air. Kemudian jika terus dipanaskan maka dapat berubah fasanya menjadi gas (uap). Sebaliknya pun begitu, jika uap air didingingkan (melepaskan kalor) maka akan berubah fasanya menjadi cair dan kemudian menjadi padat. Kalor laten dapat didefiniskan sebagai kalor yang tidak mengubah temperatur suatu benda. Contohnya adalah kalor yang diberikan kepada air bertemperatur 100 o C (titik didih) maka temperaturnya tidak berubah. Namun, yang terjadi adalah perubahan fasa dari cair ke gas. Sedangkan kalor sensibel adalah kalor yang menyebabkan perubahan temperatur, contohnya air pada tempertur ruan

Tabel Termodinamika Sifat Zat

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Tabel dan grafik properti/sifat zat fluida adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui dan menganalisis proses termodinamika. Tabel dan grafik ini berisi informasi sifat fluida yaitu volume spesifik, energi dalam, entalpi dan entropi. Dalam aplikasinya pun tabel dan grafik sering kali digunakan, sebagai contoh untuk mempelajari sistem termodinamika pembangkit listrik tenaga uap dan sistem refrigerasi kompresi uap. Sebelum membahas tentang aplikasinya, membaca dan mengerti penggunaan tabel adalah hal yang penting. Untuk memahami cara mebaca tabel sifat fluida maka hal yang pertama harus dilakuakan adalah dengan memiliki tabelnya terlebih dahulu. Untuk tabel sifat air (H20), R134a, dan CO2 dapat dilihat dan didownload di: Link tabel 1 atau Link tabel 2 Ada beberapa jenis tabel untuk fluida kerja yang mengalami perubahan fasa dari cair (liquid) ke gas (vapor) antara lain: tabel compressed liquid, saturasi, dan superheated gas. Gambar 1. (a) T

Proses dan Siklus Termodinamika

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Dalam termodinamika fluida kerja dapat mengalami proses fisis yang disederhanakan seperti isotermal, isokhorik, isobarik, dan adiabatic. Isotermal Isotermal adalah proses termodinamika yang terjadi dengan temperatur konstan. Contoh nyata dari proses ini adalah jika sebuah piston mengalami ekspansi secara perlahan sehingga temperatur terjaga konstan. Isobarik Proses isobarik adalah proses termodinamika yang berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini biasanya digambarkan oleh sistem piston silinder. Isokhorik Isokhorik merupakan proses termodinamika yang terjadi pada volume konstan. Biasanya proses ini terjadi pada tanki kaku untuk menyimpan gas bertekanan tinggi. Kerja yang terjadi pada proses isokhorik selalu nol, hal ini dikarenakan tidak adanya perubahan volume. Secara matematis dapat dijabarkan menjadi: Adiabatik Adiabatik adalah proses termodinamika yang terjadi pada saat sistem terinsulasi sempurna. Artinya tidak ada kalor yang masuk atau

Proses Termodinamika

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Dalam termodinamika fluida kerja dapat mengalami proses fisis yang disederhanakan seperti isotermal, isokhorik, isobarik, dan adiabatic. Isotermal Isotermal adalah proses termodinamika yang terjadi dengan temperatur konstan. Contoh nyata dari proses ini adalah jika sebuah piston mengalami ekspansi secara perlahan sehingga temperatur terjaga konstan. Isobarik Proses isobarik adalah proses termodinamika yang berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini biasanya digambarkan oleh sistem piston silinder. Isokhorik Isokhorik merupakan proses termodinamika yang terjadi pada volume konstan. Biasanya proses ini terjadi pada tanki kaku untuk menyimpan gas bertekanan tinggi. Kerja yang terjadi pada proses isokhorik selalu nol, hal ini dikarenakan tidak adanya perubahan volume. Secara matematis dapat dijabarkan menjadi: Adiabatik Adiabatik adalah proses termodinamika yang terjadi pada saat sistem terinsulasi sempurna. Artinya tidak ada kalor yang masuk

Kalor, Energi dalam, Kerja dan Hukum Termodinamika I

Gambar
Oleh : Tri Ayodha Ajiwiguna Termodinamika klasik membahas tentang energi kalor dan konversinya menjadi kerja. Persamaan energi dalam termodinamika ini diturunkan dari hukum gerak Newton dan definisi kerja yaitu: Kalor Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berkaitan dengan temperatur. Kalor juga mengikuti hukum kekealan energi yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi dapat dikonversikan ke bentuk energi lain. Dalam termodinamika teknik biasanya membahas tentang perubahan energi kalor menjadi gerak seperti permesinan dengan bahan bakar tertentu. Pada mesin itu terjadi perubahan energi kalor yang berasal dari pembakaran bahan bakar menjadi putaran mesin atau pergerakan piston. Energi Dalam Energi dalam pada dasarnya adalah energi kinetik total yang dimiliki molekul zat. Energi dalam sangat tergantung pada temperatur. Untuk gas ideal besarnya energi dalam diturunkan dari konsep ekuipartisi energi sehingga didapat: Kerja Kerja didefnisikan sebagai perkalian antara

Kalor Sensibel dan Laten

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Istilah panas dan temperatur sering kali membingungkan dan tertukar, padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Heat dalam bahasa inggris sering kali diterjemahkan sebagai “panas”. Hal ini tidaklah keliru, namun akan membingungkan karena kata Hot juga diterjemahkan sebagai “panas”. Heat dan Hot merupakan hal yang sangat berbeda , oleh karena itu untuk membedakannya maka dalam artikel ini digunakan kata kalor sebagai terjemahan dari kata heat. Panas dan dingin merupakan kata sifat yang sangat relatif. Contohnya ruangan ber-AC itu dingin. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan freezer maka ruangan ber-AC itu panas. Kulit manusia dapat merasakan panas atau dingin sehingga manusia dapat menentukan mana benda-benda yang panas atau dingin. Namun, indera yang yang dimiliki oleh manusa juga sangat relatif, berbeda satu oang dengan yang lainnya. Oleh karenaya dibutuhkan suatu besaran yang dapat dikuantifikasi besarnya, yaitu temperatur. Temperatur merupakan suatu be