Postingan

Boiler

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Boiler adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk mendidihkan air sehingga terjadi perubahan fasa zat dari cair ( liquid ) mengjadi uap (gas). Untuk menjalankan fungsinya, boiler membutuhkan energi kalor yang dapat berasal dari bahan bakar minyak, batu bara, reaksi nuklir, panas matahri, dan lain-lain. Fluida dalam bentuk cair (liquid) masuk ke dalam sistem boiler. Energi dalam bentuk kalor masuk ke dalam sistem boiler sehingga fluida yang masuk sehingga keluaran dari boiler adalah dalam fasa uap bertemperatur tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema boiler pada gambar 1. Gambar 1. Skema boiler Dahulu, boiler digunakan pada sistem penggerak kereta dan kapal laut yang menggunakan mesin uap. Namun, penggunaan mesin uap ini sudah banyak digantikan dengan mesin-mesin pembakaran internal seperti mesin diesel dan mesin otto. Saat ini, boiler paling umum digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk memproduksi uap bertekanan dan temperatur t

Pemanfaatan Bio-Energi

Penulis: Tri Ayodha Ajiwiguna Afiliasi: Rekayasa Instrumentasi dan Energi Universitas Telkom Email: tri.ayodha@gmail.com Bio-energi yang merupakan salah satu dari jenis energi terbarukan didapatkan dari makhluk hidup baik itu hewan atau tanaman. Beberapa contoh dari energi ini adalah biogas, biomass, dan biofuel. Penerapan bio-energi yang paling umum adalah sebagai pemanas dan pembangkit listrik. Di Industri seringkali menggunakan sistem gabungan pembangkit panas dan listrtik (Combined Heat and Power Plant (CHP) dalam memanfaatkan bio-energi. Lebih dari itu, dengan pembakaran bio-energi juga memungkinakan untuk diterapkan sebagai sistem pendingin bangunan. Sebagai pemanas, energi kalor yang dihasilkan oleh pembakaran dapat digunakan secara langsung. Sedangkan agar dapat menghasilkan listrik, energi kalor hasil pembakaran harus dikonversikan terlebih dahulu menjadi energi kinetik. Kemudian, energi kinetik inilah yang digunakan untuk menggerakan generator sehingga menghasilkan listrik. B

Jual: Thermal Pad 10 cm x 10 cm x 0.5 mm

Gambar
Thermal pad adalah salah satu bahan Thermal Interface material (TIM) yang berfungsi untuk memperluas kontak antara dua permukaan komponen.Biasanya TIM digunakan pada komponen elektronik saat dipasang sistem pendingin seperti heat sink. Biasanya TIM terbuat dari bahan yang memiliki konduktifitas termal yang cukup tinggi dan dibuat sedemikian higga memiliki ketebalan yang tipis. Ada beberaoa jenis TIM yang sudah diaplikasikan, yaitu thermal pad dan thermal grease. Kami menyediakan TIM berupa Thermal pad yang terbuat dari silikon berukuran 10 x 10 cm dengan ketebalan 0.5 mm. Dengan sifatnya yang lunak dan mudah dipotong menjadikan produk ini dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi seperti pemasangan prosesor, VGA, elemen peltier, dan lain-lain. Spesifikasi: Dimensi: 10 cm x 10 cm x 0.5 mm Harga: Rp. 37500 per lembar Untuk pemesanan hubungi: HP/SMS/WA: 081380290082 email: thermolab.teknis@gmail.com Keyword: thermal pad, thermal interface material, electronic cooling, pendingin elektr

Pengenalan: Biogas

Penulis: Tri Ayodha Ajiwiguna Afiliasi: Rekayasa Instrumentasi dan Energi Universitas Telkom Email: tri.ayodha@gmail.com Biogas merupakan salah satu jenis bio-energi dalam wujud gas yang berasal dari makhluk hidup. Umumnya biogas dihasilkan dari reaksi pemecahan bahan organik tanpa disertai dengan oksigen (anaerob). Bahan baku biogas bisa berasal dari produk buangan seperti kotoran ternak, sampah makanan, atau sampah kota. Namun, bisa juga dari tanaman yang memang dibudi-dayakan agar menjadi biogas. Biasanya bahan baku ini disebut dengan substrat. Sebelum menjadi biogas, substrat mengalami beberapa proses yang memanfaatkan organisme (bakteri) tertentu untuk proses fermentasi. Biogas umumnya terdiri dari campuran beberapa gas, yaitu metana (CH 4 ), karbondioksida (CO 2 ), dan sedikit hidrogen silfida (H 2 S). Gas metana dapat mengalami reaksi pembakaran dengan oksigen sehingga menghasilkan energi kalor. Pemanfaatan energi kalor ini dapat digunakan untuk keperluan memasak, pemanas, bahka

WORKSHOP THERMOELECTRIC COOLER (PELTIER ELEMENT)

Berkembangnya teknologi modul termoelektrik atau yang lebih dikenal dengan elemen peltier membuat banyak orang yang tertarik untuk mempelajarinya. Modul termoelektrik sering digunakan sebagai sistem pendingin alternatif yang saat ini didominasi oleh sistem refrigeasi kompresi uap. Cukup sering ditemui kegagalan di dalam membuat alat pendingin menggunakan modul termelektrik ini. Oleh karena itu, T-Lab menyediakan workshop (pelatihan) modul termoelektrik dari teori hingga penerapan.  Dari workshop ini diharapkan peserta akan mendapatkan pengetahuan yang cukup komprehensif mengenai modul termoelektrik dan dapat menerapkan secara langsung dengan cara praktek. Pokok bahasan yang dipelajari antara lain: Pengenalan Termoelektrik Dasar teori dan istilah-istilah penting dalam termoelektrik Aplikasi-aplikasi pendingin termoelektrik Bagaimana membaca data teknis dan estimasi kemampuan modul termoelektrik Studi kasus Pelatihan workshop (praktek) dan diskusi Investasi: - Umum dan profesional: Rp. 1

Pengenalan: Biomassa

Gambar
Penulis: Tri Ayodha Ajiwiguna Afiliasi: Rekayasa Instrumentasi dan Energi Universitas Telkom Email: tri.ayodha@gmail.com Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan dari makhluk hidup dan biasanya tidak digunakan sebagai makanan. Biomasa ini mengandung energi yang disebut dengan bioenergi. Salah satu jenis bioenergi yang paling umum adalah kayu. Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi sudah dilakukan sejak zaman dahulu, salah satunya untuk memasak dengan menggunakan kayu bakar. Biomassa termasuk salah satu jenis sumber energi terbarukan karena dapat tersedia kembali dalam waktu yang cukup singkat. Energi yang terkandung di dalam biomassa berasal dari proses fotosintesis yang dibantu oleh sinar matahari. Pada proses ini, klorofil pada tanaman menangkap dan menggunakan energi dari sinar matahari untuk mengubah karbondioksida yang berada di atmosfer dan air yang berada di dalam tanah menjadi karbodidrat, yaitu zat yang mengandung oksigen, karbon, dan hidrogen.  Ketika karbohidrat ini

Pemanfaatan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion): Siklus Tertutup

Gambar
Penulis: Tri Ayodha Ajiwiguna Afiliasi: Instrumenation and Energy Engineering Expertise Group, Telkom University Email:  tri.ayodha@gmail.com Pemanfaatan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) untuk pembangkit listrik dapat menerapkan sistem siklus tetutup. Sistem ini menggunakan siklus rankine organik (ORC) untuk mendapatkan putaran turbin. Generator yang terhubung dengan turbin dapat menghasilkan energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan tertentu. Gambar 1.Skema Siklus Terutup OTEC Skema sederhana dari siklus tertutup OTEC ini dapat dilihat di gambar 1. Siklus rankine organik pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan siklus rankine biasa. Namun, fluida kerja pada siklus rankine organik bukanlah air melainkan fluida yang memiliki titik didih sangat rendah seperti refriferan R134a atau amonia. Pada tekanan atmosfir, amonia memiliki titik didih sekitar -33 o C sehingga apabila berada pada temperatur ruang maka akan menjadi fasa uap superheated . pada saat masuk ke