Postingan

Temperatur

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Panas dan dingin suatu benda dapat dirasakan dengan mudah dengan indra manusia. Namun, indra manusia sangatlah relatif dan terbatas. Sebagai contoh panasnya air mungkin dirasankan hangat oleh sebagian orang dan sangat panas bagi sebagian orang lainnya. Di sisi lain indra manusia tidak dapat digunakan untuk panas yang ekstrem contoh suhu api, knalpot, dll. Oleha karena itu variabel temperatur dibutuhkan agar memudahkan untuk menunjukkan seberapa panas atau dingin sustu benda. Satuan temperatur ada beberapa jenis seperti farhenheit, celsius, reamur, dan kelvin. Farhenheit biasa digunakan di negara-negara eropa dan amerika. Celsius lebih umum digunakan oleh negara-negara lainnya. Reamur dahulu digunakan oleh negara perancis namun sekarang sudah beralih ke satuan lain. Kelvin adalah satuan yang mingkin lebih baru dikenal dibandingkan satuan lainnya. Satuan kelvin merupakan satuan absolut dari temperatur dan berkaitan langsung dengan energi kalor. Temperatur (tem

Workshop Pendingin Thermoelectric/Peltier

Gambar
Hingga saat ini, umumnya sistem refrigerasi kompresi uap (SRKU) digunakan untuk mesin pendingin baik lemari es maupun Air Conditioner . Sistem refrigerasi kompresi uap menggunakan sebuah kompresor dan beberapa komponen lain (kondenser, katup ekspasi, dan evaporator) untuk mengalirkan refrigeran (Freon) sehingga dapat meyebabkan efek pendinginan. Sebenarnya ada beberapa sistem pendingin yang sampai saat ini sudah dikenal sebagai alternatif teknologi pendingin, seperti termoelektrik (peltier), tabung vortex, termoakustik, pendinginan evaporatif dan lain-lain.    Lemari es yang berbasis sistem refrigerasi kompresi terdiri dari komponen yang dingin di bagian dalam dan komponen panas di bagian luar. Begitu pula pada modul termoelektrik, modul termoelektrik adalah sebuah perangkat yang biasanya berbentuk keping persegi yang dapat menciptakan suatu keadaan perbedaan temperatur antara kedua sisinya. Salah satu sisinya menjadi lebih panas dari temperatur sekitarnya sehingga dapat sigunakan seba

Jual Paket Termoelektrik (Peltier, Heat sink, Fan, thermal pasta)

Gambar
Termoelektrik (thermoelectric) adalah suatu fenomena konversi dari perbedaan temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya. Fenomena ini telah dikembangkan menjadi menjadi suatu modul sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik atau perangkat pendingin/pemanas.  Modul termoelektrik dapat berupa sebuah keping berbentuk persegi dengan ketebalan tertentu, seperti pada gambar. Jika terdapat perbedaan temperatur antara sisi yang satu dengan yang lainnya, maka akan timbul tegangan listrik searah yang keluar dari modul tersebut. Sebaliknya, jika tegangan listrik searah diberikan ke modul termoelektrik, maka akan terjadi perbedaan temperatur antara kedua sisi modul tersebut. Sisi yang dingin dapat digunakan sebagai pendingin dan sisi yang panas dapat digunakan sebagai pemanas.  Paket ini terdiri dari: 1. Elemen Peltier*) 2. Fan 9cm 3. Heat sink 4. Thermal Pasta Harga spesial: 100.000/paket Cara pemasangan dapat dilihat di:  cara pemasangan sederahana modul termoelektrik

Fasa Zat (Fuida)

oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Saat ini terdapat tiga fasa zat yang umum diketahui, yaitu: padat, cair, dan gas. Setiap zat dapat berubah fasa dari satu fasa ke fasa lainnya. Perubaahan fasa biasanya terjadi karena menyerap atau melepaskan energi berupa kalor. Sebagai contoh adalah air, jika air dalam bentuk padat dinamakan es batu. Jika es batu ini dipanaskan (menerima kalor) maka berubah fasanya menjadi air. Kemudian jika terus dipanaskan maka dapat berubah fasanya menjadi gas (uap). Sebaliknya pun begitu, jika uap air didingingkan (melepaskan kalor) maka akan berubah fasanya menjadi cair dan kemudian menjadi padat.   Kalor laten dapat didefiniskan sebagai kalor yang tidak mengubah temperatur suatu benda. Contohnya adalah pada walaupu kalor diberikan kepada air bertemperatur 100 o C maka temperaturnya tidak berubah. Namun, yang terjadi adalah perubahan fasa dari cair ke gas. Sedangkan kalor sensibel adalah kalor yang menyebabkan perubahan temperatur, contohnya air pada tempertur ruang (

Prinsip Dasar Perpindahan Kalor

Gambar
Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Perpindahan kalor adalah suatu fenomena perpindahan energi yang dapat dengan mudah diamati dalam kehidupan sehari-hari. Sinar matahari mencapai ke bumi, memasak air dengan menggunakan panci, mendinginkan udara dengan AC adalah contoh fenomena perpindahan kalor. Artikel ini membahas istilah-istilah yang berhubungan dengan kalor dan prinsip dasar dari fenomena perpidahan kalor yang terdiri dari konduksi, konveksi, dan radiasi. 1. Temperatur Panas atau dingin adalah ukuran kualitatif yang sangat relatif. Air mendidih merupakan zat yang panas jika dibandingkan dengan sebuah es batu. Namun, air yang mendidih merupakan suatu hal dingin jika dibandingkan dengan api biru. Agar panas atau dingin sebuah objek dapat ditentukan secara kuantitatif maka dibutuhkan sebuah besaran yang dinamakan temperatur (Suhu). Temperatur dapat didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang menunjukkan seberapa panas atau dingin sebuah benda/objek. Dengan adanya besaran temperatur maka pa

Pompa Kalor

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna Artikel dalam bentuk PDF:   Pompa Kalor Kalor secara alami berpindah dari temperatur yang lebih tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Perpindahan kalor berlangsung terus menerus selama perbedaan temperatur terjadi. Sebagai contoh jika sebuah batang logam yang dipanaskan dengan salah satu ujungnya maka akan terjadi perbedaan temperatur antara ujung yang dipanaskan dengan ujung yang tidak dipanaskan. Akibat adanya perbedaan temperatur ini maka terjadilah perpindahan kalor. Selanjutnya jika api dimatikan (tidak dipanaskan lagi) maka temperatur batang di ujung yang dipanaskan lambat laun akan turun. Walaupun begitu, perpindahan kalor tetap terjadi sampai temperatur kedua ujung sama. Gambar 1. Skema Pompa Kalor Pompa kalor adalah sebuah sebuah proses yang dapat menyerap kalor di suatu tempat kemudian membuangnya di tempat yang lain. Suatu benda dapat menyerap kalor dari lingkungan jika temperatur nya lebih rendah dari pada temperatur lingkungannya (kalor ber

Hambatan Termal (Thermal Resistance)

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna dalam file pdf:  Hambatan Termal (Thermal Resistance) I. Fluks Kalor (Heat Flux) Fluks Kalor (Heat Flux) didefiniskan sebagai besarnya laju aliran kalor pada luas penampang aliran kalor. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: dimana q adalah fluks kalor, adalah laju aliran kalor, dan A adalah luas penampang aliran kalor. Oleh karena itu fluks kalor untuk perpindahan kalor secara konduksi pada benda yang memiliki luas penampang seragam searah dengan perpindahan kalor dapat dituliskan menjadi: Gambar 1. Perpindahan Kalor Konduksi Dimana k adalah konduktifitas termal, Δ T adalah perbedaan temperatur, dan L adalah tebal bahan. Untuk perpindahan kalor secara konveksi dapat dituliskan menjadi: Gambar 2. Perpindahan Kalor Konveksi dimana h adalah koefisien konveksi dan Δ T adalah perbedaan temperatur antara fluida dengan benda. II. Analogi Rangakaian Listrik Fenomena perpindahan kalor sering kali dianalogikan dengan fenomena aliran listrik pad